"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Senin, 04 September 2017

Jerat Kapitalisme Dalam Da'wah

Kapitalisme tidaklah berasal dari dunia Islam, karena kapitalisme sendiri lahir hanya setelah ditemukannya mesin, yang kebetulan di ciptakan di eropa.

Kapitalisme di masukan ke dunia islam pada masa islam berada di bawah dominasi eropa. bersamaan dengan arus perkembangannya, kapitalisme merembes ke dalam dunia Islam yang tengah menderita kemiskinan, kebodohan, penyakit dan keterbelakangan.

Keadaan ini menyebabkan sebagian orang berpikir bahwa Islam membenarkan kapitalisme dengan segala kebusukan dan manfaatnya. mereka juga menuduh bahwa tidak terdapat fasal-fasal di dalam hukum islam dan peraturan islam yang bertentangan dengan kapitalisme. mereka berdalih bahwa karena islam membolehkan pemilikan perseorangan, maka tentunya islam memperbolehkan pula kapitalisme.

Untuk menjawab tuduhan ini kiranya cukup di tegaskan bahwa kapitalisme tidak bisa tumbuh dan berkembang tanpa riba dan monopoli yang kedua-duanya kira-kira 1000 tahun sebelum kapitalisme tumbuh telah di larang oleh islam

Persaingan yang ketat yang menjadi ciri lain dari kapitalisme itu, menyebabkan hancurnya perusahaan-perusahaan kecil atau terpak menggabungkannya ke dalam perusahaan-perusahaan besar. hal ini mendorong ke arah monopoli, yang juga di larang oleh islam, sebagaimana yang telah di tagaskan oleh Rosulullah Saw, "Barangsiapa yang memonopoli adalah orang yang salah". karena islam melarang riba dan monopli, maka tidak mungkin kapitalisme berkembang di dalamnya. apa lagi untuk sampai pada tingkat kejahatan seperti sekarang ini, yaitu penghisapan.

Yang lebih memilukan bahwa kapitalisme pun ternyata merambah ke dalam sisi-sisi da'wah islam bagi para juru da'wah nya, mereka tidak sadar kalau dirinya di jadikan sebagai komoditas yang cuma akan memberi keuntungan luar bisa bagi kaum kapitalis. mereka dihisap dan terus menerus dieksploitasi lewat media industri pertelevisian, mereka di kemas seakan-akan sedang berda'wah menyadarkan umat, mereka dipaksa berpolah tingkah mengikuti keinginan sang sutradara dan produser yang telah belajar banyak bagaimana memperkosa hak kemandirian orang dalam berda'wah melalui agama modern yang di anutnya, dialah kapitalisme.

Entah apa sesungguhnya wajah islam yang sedang di pentaskan di depan publik dewasa ini saat kebohongan da'wah semakin tersingkap jelas.

Da'wah yang di pesankan Rosulullah Saw. sebagai senjata tajam untuk menghujam keterpurukan moralis umat sudah tidak menjadi idealisme lagi. Da'wah bukan lagi sebagai kewajiban, tapi semakin bergeser ke arah titipan kemauan sang pemodal kaum kapitalis yang akan meraup keuntungan yang siap hengkang meninggalkan sang da'i korban saat sinarnya semakin redup di telan kejenuhan pemirsa. padahal entah sudah berapa rupiah sang kapitalis da'wah itu meraup keuntungan saat sang da'i berbinar-binar.

Sebagai kesimpulan, kapitalisme yang mengerikan merajarela di dunia islam hingga ke medan da'wah bukanlah merupakan bagian dari islam. dengan demikian islam tidak bisa di bebani tanggung jawab atas kejahatan-kejahatan kapitalisme itu. dan bagi para korban, kembalilah merenungi makna da'wah yang sesungguhnnya.




Share:

0 komentar:


jadwal-sholat