"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Sabtu, 19 Agustus 2017

Pelaksanaan Manaqib

      Pelaksanaan Kegiatan manaqib di Indonesia selalu identik dengan manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jailani, meskipun sebenarnya terdapat juga manaqib lainnya, seperti manaqib Syech Abdul Qasim Al-Junaidi Al-Bagdadi dan manaqib tokoh-tokoh lainnya. bahkan ada yang menyebut Dulkadiran. ini menandakan kentalnya pengaruh Syech Abdul Qadir Al-Jailani di indonesia. 

    Manaqiban sudah menjadi suatu upacara yang mentradisi dan terus berkembang di tengah-tengah masyarakat Islam di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap saat dan kapan saja.

Apa itu Manaqib....? pada kesempatan lalu Penulis sudah membahasnya tentang Arti Manaqib

Acara manaqiban dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatiha yang pahalanya ditujukan kepada Nabi, Syuhada, Sholihin, Auliya, dan lain-lainnya dibawah pimpinan seorang Imam dan diteruskan dengan pembacaan do'a. setelah itu barulah dimulai pembacaan manaqib.

Adapula diantara mereka yang menggunakan cara langsung yaitu menunjuk seorang dengan membaca kitab manaqib. setiap kali nama Syech Abdul Qadir Al-Jailani disebut, jama'ah manaqib menjawab bersama surat al-fatiha, dan ada yang membaca doa, "Rodhiallahu Anhu". apabila bacaan telah sampai pada cerita seekor ayam yang hidup kembali karena berkah karomah Syech Abdul Qadir Al-Jailani, dan ayam tersebut berkokok-kokok dalam bentuk dziqir :

لآإله إلّآ الله محمد رسول الله ثيخ ابدالقاد رالجيلآ ني وليّ الله 

Artinya :
"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Waliyullah".

Para jama'ah bersama-sama menirukan dziqir tersebut.

Saat penutup, diteruskan dengan pembacaan doa istighatsah atau disebut dengan Istighatsahan yang isinya bertujuan bertawasul melalui Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, yang semasa hidupnya dikenal sebagai pribadi dan ulama besar, agar permohonannya dikabulkan oleh Allah SWT. Yang Maha Kuasa dan mengabulkan segala doa. Aamiin
Share:

0 komentar:


jadwal-sholat