"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Kamis, 28 September 2017

Enam Faktor Penyebab Rusaknya hati

بسم الله الرحمن الرحيم

Maqolah ini berasal dari Hasan Basri ra seorang pembesar tabi'in. 

Hasan Basri mensinyalir bahwa ada enam faktor penyebab kerusakan hati diantaranya :
  • Sengaja melakukan dosa dengan berharap akan bertobat. menurut naskah yang lain, mereka sengaja melakukan dosa dengan berharap akan rahmat Allah yang demikian ini merupakan lamunan melantur yang jauh dari mungkin (tamani).
Sebagian golongan Hukama, ketika di tanya tentang, Apakah seseorang hamba mengetahui tobatnya diterima atau ditolak..? ada yang menjawab : "Aku tidak bisa memberikan jawaban hukum secara pasti mengenai hal itu, apakah tobatnya seseorang itu diterima ataukah di tolak. akan tetapi terhadap diterimanya tobat seorang hamba terdapat enam alamat yaitu : Pertama : Dia sadar bahwa dirinya bukanlah seorang yang terpelihara dan terjaga (ghaira ma'shum) dari kemaksiatan, sehingga menjadi sebuah kemungkinan terjatuh  ke dalam perbuatan maksiat. Kedua : Dia melihat hatinya, jauh dari rasa gembira, sementara kegelisahan hadir di sisinya. Ketiga : Semakin dekat dengan orang-orang yang baik dan terhadap orang-orang yang ahli melakukan kejahatan menjadi semakin menjauh karena takut akan terjatuh kepada perbuatan maksiat. Keempat : Terhadap dunia yang sekalipun sedikit terlihat banyak olehnya, sementara terhadap amal akhirat sekalipun banyak ia melihatnya masih sedikit. Dia hanya mengambil harta duniawi yang bersifat darurat yang tidak bisa tidak saja. Dan terhadap amal akhirat dia selalu berusaha untuk menambah dan meningkatkan. Kelima : Dia melihat hatinya selalu sibuk terfokus pada hal-hal yang menjadi beban kewajibannya dari Allah swt. sementara hatinya kosong dan sunyi dari memikirkan hal-hal yang menjadi tanggungan Allah buatnya, seperti urusan rizki. Keenam : Lisannya terjaga, selalu membiasakan berpikir dan menyesali kemaksiatan yang pernah dia lakukan. 
  • Berilmu tetapi tidak mau  mengamalkan ilmunya. apabila ilmu tidak di amalkan, maka ilmu itu tidak berguna karena buah dari ilmu itu adalah mengamalkannya. tahukah anda apa yang di maksud dengan ilmu yang bermanfaat...? 
Ilmu yang bermanfaat pendapat Hujatul Islam Imam Ghazali ialah ilmu yang dapat menambah taqwa kepada Allah dan membuka kesadaran atas semua dosa dan kesalahan. menambah teliti akan semua cacat/cela yang ada pada dirinya dalam rangka beribadah kepada Allah, serta mengerahkan cinta kepada akhirat. dan dengan ilmu yang bermanfaat itu dapat membuka mata untuk mengetahui cacat-cacat amalmu, sehingga kamu dapat menjaga diri dari mengurangi perbuatan jahat. Karena barangsiapa yang memahami ilmu yang bermanfaat kemudian di amalkan, disebarluaskan dan diajarkan kepada orang lain, maka seluruh isi alam kerajaan Malakut akan mendoakan orang yang agung (orang yang mulia) itu dengan di saksikan pula oleh Nabi Isa as.  
  • Beramal tetapi tidak ikhlas. apabila seseorang tidak ikhlas dalam beribadah, maka ibadahnya itu sama saja bohong, kebenaran itu pokok, sedangkan ikhlas itu adalah cabangnya. 
Di antara doa imam Hambali adalah : "Wahai Dzat pemberi petunjuk orang yang kebingungan, tunjukilah aku pada jalan orang-orang yang benar dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang ikhlas. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata : "Allah SWT tidak menuntut bentuk hamba, tetapi yang di tuntut adalah maknanya. yakni ketauhidan da keikhlasannya, serta hilangnya cinta dunia dan akhirat dari hatinya. bahkan segala sesuatu jauh darinya, manakala keadaannya telah demikian, maka Allah Ta'ala akan mencintainya, mendekatkannya, dan mengangkatnya di atas lainnya. Wahai ghulam kamu harus menjaga amalan hati dan menjadi ikhlas, keikhlasan yang sempurna adalah bersih dari selain Allah. Munajat beliau kepada Allah : "Wahai Dzat Yang Maha Esa, murnikanlah ketauhidanku untuk-Mu. selamatkanlah kami dari makhluk, murnikanlah kami untukmu, benarkanlah pengakuan kami dengan bukti kemurahan-Mu dan rahmat-Mu, perbaikilah hati kami, mudahkanlah urusan kami, dan jadikanlah kesukaan kami dengan Engkau, kegelisahan kami dengan selain Engkau, jadikanlah cita-cita kami hanya satu, yaitu Engkau da berdekatan dengan-Mu di dunia maupun di akhirat. Ya Tuhan Kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka. bicara soal ikhlas baca juga: https://maknaibadah.blogspot.co.id/2015/07/misteri-ikhlas.html
  • Mengkonsumsi rezeki dari Allah tetapi tidak pernah mensyukurinya. syukur berarti mendaya fungsikan seluruh anggota tubuh demi keridhoan Allah dan membelanjakan harta di jalan yang Allah ridhoi.
Pada hari jumat pagi 14 Djulqa'dah 545 H di madrasah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ra beliau berkata : "Janganlah kamu risaukan rezekimu. pencarian rezeki terhadapmu itu lebih hebat dari pada pencarian mu terhadap rezeki. jika kamu mendapatkan rezekimu hari ini, janganlah kamu risaukan rezekimu hari esok, sebagaimana kamu telah meninggalkan hari kemarin, maka kamu tidak akan tau apakah hari esok akan sampai kepadamu atau tidak...? bersibuklah dengan harimu. jika kamu mengenal Allah Azza wa Jalla tentu kamu akan sibuk dengan-Nya dari pada mencari rezeki, karena pemberian-Nya menghalangimu dari meminta-Nya. barangsiapa mengenal Allah, terkuncilah lidahnya. seorang arif lidahnya terkunci di hadapan Al-Haq Azza wa Jalla, sehingga Dia mengembalikannya untuk kemaslahatan makhluk. manakala Dia telah mengembalikannya kepada mereka, hilanglah kebisuan dari lidahnya dan keterasingannya.
  • Tidak rela dengan pembagian rizqi yang telah di berikan Allah SWT. 
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani ra berkata : "Bersikaplah rela terhadap yang sedikit, lalu konsistenlah dengan sikap itu, niscaya anda akan berpindah kederajat yang lebih luhur dan bernilai tinggi. dengan begitu anda akan merasa tenang, bahagia, sejahtera dan terpelihara, tidak akan merasa kelelahan  di dunia dan di akhirat. selanjutnya anda akan terus meningkat naik pada tataran yang lebih tinggi, lebih damai dan mambahagiakan.
  • Tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa penguburan mayit. 
Yakni mereka tetap tidak mau mengingat kematian, sebagaimana hadits yang telah di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi-Ibnu Majah dan Hakim, bahwa Rasulullah bersabda :
اِنَّالْقَبْرَ اَوَّلُ مَنَازِلِ الْاَخِرَةِ فَاِنْ نَجَامِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ اَيْسَرُ مِنْهُ وَاِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَابَعْدَهُ اَثَدُّ مِنْهُ
Artinya : "Sesungguhnya alam kubur merupakan tempat akhirat, apabila seseorang selamat di tempat awal itu, maka selanjutnya akan lebih mudah. tetapi jika tidak selamat di alam kubur, maka apa yang telah terjadi setelahnya akan lebih berat dari padanya.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata : "Barangsiapa ingin ridha dengan ketentuan Allah swt, hendaklah ia selalu mengingat mati. karena mengingat mati dapat meringankan musibah atau bencana. janganlah salah sangka terhadap-Nya atas musibah yang menimpa diri, harta, dan keluargamu. Katakanlah "Tuhanku lebih mengetahui dari pada aku sendiri," jika kamu selalu demikian maka kelezatan ridho dan setuju akan datang kepadamu, dan pohon bencana serta cabang-cabangnya akan hilang, bahkan kamu mendapat ganti berupa kenikmatan, kelezatan dan kerelaan, ketika menerima musibah itu sehingga kebahagiaan akan menghampirimu dari segala arah dan tempat.

Sumber : Nashoihul Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani - Al-Fathur Rabbani Wal Faidlur Rahmani karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.






Share:

Minggu, 24 September 2017

Obat Penghilang Sifat Munafiq

Sebagai Insan biasa yang lemah dalam menghadapi pancaroba kehidupan di alam dunia yang fana ini tentunya kita hanya bisa berikhtiar semaksimal mungkin dhohir dan batin. namun keberhasilannya hanya Allah jua yang menentukan. kepada Dia lah kita mengadahkan kedua belah tangan dan mengharap ridho-Nya. 

Nifaq (sifat bermuka dua) adalah sifat tercela dalam islam yaitu suatu watak yang lahirnya tidak sama dengan yang ada di dalam batinnya. fakta sejarah pun banyak mengungkapkan bahwa kehancuran umat islam kebanyakan dari sebab ulah orang-orang munafiq (di luarnya kelihatan muslim, namun hakikat batinnya menggerogoti islam dari dalam) . Wal'Iyaadzu biLLAHI min dzalik. 

Sifat ini jika di biarkan berkembang, tidak segera di obati, tidak mau berobat maka kelak di akhirat akan mendapatkan ancaman Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa : 145.
اِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ اْلاَسْفَلِ مِنَ النَّارِوَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًا
Artinya : "Bahwa orang-orang munafiq itu ditempatkan di neraka pada tingkatan paling bawah, dan sama sekali tidak akan kamu dapati seorang penolongpun bagi mereka".

Nabi Muhammad Saw juga sudah mewaspadai kita bahwa Munafiq bisa di tandai dengan :
  1. Bicaranya suka bohong.
  2. Suka Ingkar janji.
  3. Menghianati amanah.
  4. Suka membalas kejahatan yang lebih jahat lagi
Kalau dalam diri kita sudah tertanam dari salah satu ke empat sifat tercela ini, maka kita sudah termasuk kemasukan sifat munafiq. jika semua watak ini sudah mendarah daging dalam tubuh kita, maka kita telah menjadi munafiq sejati.

Tiada jalan lain untuk menghilangkan sifat tercela ini kecuali kita harus berani, memaksakan diri untuk berbuat Shidiq (jujur, benar) serta di ikutkan agar menghias diri dengan berbagai perbuatan, kelakuan utama yang di ridhoi Allah dan Rasul-Nya.

Untuk inilah maka salah satu diantara Ulama Hikmah telah menemukan obat penyakit Munafiq, yaitu dengan cara "Membaca Surat Al-Munafiquun"  (surat ke 63 ayat 11) pada tiap-tiap hari secara istoqomah atau mudawamah.
وَنُنَزَّلُ مِنَ الْقُرْاَنِ مَاهُوَشِفَآءُ وَرَحْمَةٌ لِلْمُعْمِنِيْنَ
Artinya : "Kuturunkan Al-Qur'an sebagai obat bagi orang-orang yang beriman agar mereka mendapat rahmat, sehat dan barokah". (QS.Al- Israa :82)

Syarat utama agar bisa memanfaatkan Al-Qur'an sebagai obat adalah iman kepercayaan yang penuh keyakinan terhadap perintah-perintah Allah. bicara tentang obat tentu ada hubungannya dengan sakit dan sehat. jiwa manusia itu sendiri tersusun dari tiga komponen, yaitu perasa (id), rasio (ego) , dan hati. jika rasio adalah produk dari ilmu dan rasa produk dari seni, maka hati harus di isi dengan Iman.
يَآيُّهَنَّاسُ قَدْجَآءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَافِى الصُّدُوْرِ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya : "Hai manusia, telah datang kepadamu ilmu dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada, yang merupakan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS.Yunis :57)

Ada banyak penyakit di dunia ini yang pada umumnya bisa di sembuhkan berdasarkan ilmu kedokteran. namun masih banyak juga yang belum bisa di sembuhkan oleh dokter seperti menghilangkan sifat-sifat munafiq ini yang bersarang dalam diri seseorang, ini merupakan bagian dari penyakit hati. baca juga : http://maknaibadah.blogspot.co.id/2015/07/maksiat-yang-berhubungan-dengan-hati.html

Dengan adanya kita berani melangkah ke arah ini semoga Hidayah Allah SWT dan Taufiq-Nya tetap berada dalam diri kita guna menarik kebaikan, kebajikan lain sehingga terhindar dari sifat-sifat munafiq. semoga....Wala haula walaa quwwata illaa biLLAH.


Share:

Sabtu, 16 September 2017

Sedihnya Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

Siapa yang tidak mengenal beliau, dialah sosok soko guru di belantara dunia Sufi, kelembutan tutur katanya, kedalaman berbagai disiplin ilmu pengetahuan, ketajaman mata batinnya, ketinggian ma'rifat dan hakikatnya, kejujuran yang membawanya ketingkat derajat yang agung dan sebagainya. walau di era sekarang ini masih ada saja orang yang tidak suka karena di anggap penghambat kebebasan, memproyeksi kejumudan, pelampiasan kesumpekan pikiran dan segudang tuduhan konyol lainnya. dan biarkanlah mereka bebas mengomentari dengan takaran kebodohan masing-masing, toh soko guru sufi ini tetap asyik dengan wejangan sufitisnya di jadikan menu utama bagi murid-murid yang sedang suluk membersihkan lumpur-lumpur yang telah menghijab dirinya dengan Sang Khaliq.

Ketawaduan, mungkin ini salah satu suluknya hingga beliau tidak pernah mengklaim manusia paling ini paling itu. dan bukankah kita sering tersandung penyakit batin ini...? melihat orang lain seakan sebongkah tahi kerbau demi melihat dirinya yang sudah serba bisa : bisa berceramah, bisa mengajar, bisa beribadah, bisa bersedekah, bisa menasihati, bisa mengarang, bisa ngomelin, bisa mengatur, bisa berdziqir, bisa, bisa dan bisa.

Tahukah anda bahwa beliau (Syeikh  Abdul Qadir Al-Jailani) kerap bersedih ketika :
  • Melihat anak kecil
  • Melihat orang tua
  • Melihat orang bodoh
  • Melihat orang alim
Lirih batin dan bibirnya mengatakan :
  • "Aku iri melihat anak kecil yang belum tersentuh dosa, sementara aku yang telah dewasa telah belepotan dosa"
  • "Aku iri melihat orang tua yang telah banyak berinvestasi akhirat, sementara diriku belum berbekal apa-apa untuk akhiratku".
  • "Duch...,wajar saja si bodoh itu berbuat alfa dan khilaf karena kebodohannya, sementara aku kerap berbuat dosa karena kepintaranku".
  • "Ohhh...ternyata si Alim itu beribadah karena ke'alimannya, sementara aku beribadah dengan segala kebodohanku".
Kejujuran pula yang membawa beliau ke tingkat spiritual derajat yang agung, al-kisah di ceritakan bahwa ketika syekh Abdul Qadir Al-Jailani di tanya oleh seseorang, "Apa kuncinya yang membawa anda pada tingkatan spiritual yang tinggi..? Beliau berkata : "Kejujuran yang telah aku janjikan pada ibuku."

Suatu hari, di malam idul adha aku pergi ke ladang untuk membantu menggarap sebidang tanah. selama aku berjalan di belakang lembu jantan, dia (lembu jantan) itu memalingkan kepalanya dan memandangiku seraya berkata : "Engkau tidak di ciptakan untuk pekerjaan ini" spontanitas aku sangat ketakutan dan berlari ke rumah dan memanjat ke atap rumah petak bertingkat. ketika melihat ke luar, tiba-tiba aku melihat para jemaah haji sedang berkumpul (wukuf) di padang arafah, di arabia tepat di depanku. lalu aku segera menemui ibuku, yang pada waktu itu sudah menjadi janda, dan aku meminta kepada ibuku, 'kirimlah aku ke jalan kebenaran, berilah aku izin untuk pergi ke baghdad untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bersama-sama dengan orang bijak dan orang-orang yang dekat dengan Allah Azza wa jalla.

Ibu bertanya kepada ku, 'apa alasan permintaanmu yang tiba-tiba kau ingin pergi ke baghdad...?

Aku mengatakan kepadanya apa yang telah terjadi pada diriku. beliau menangis mendengar ceritaku, lalu mengeluarkan delapan keping emas, semaunya adalah warisan ayahku. dia menyisihkan empat puluh untuk saudara laki-laki ku, empat puluh batang lainnya dia jahit di bagian mantelku. kemudian dia mengijinkan ku untuk meninggalkan dirinya. sebelum membiarkan aku pergi, beliau menasihatiku bahwa : "aku harus berkata benar dan menjadi orang yang jujur apa pun yang terjadi. ibu melepas kepergianku dengan kata-kata, 'mudah-mudahan Allah SWT melindungi dan membimbingmu, wahai anakku. aku memisahkan diriku sendiri dari orang yang paling mencintaiku karena Allah. aku tahu bahwa aku tidak akan dapat melihatmu sampai hari pengadilan terakhir tiba.

Setelah beliau mendapatkan izin dari ibunya, beliau bergabung dengan kafilah yang pergi ke baghdad. ketika beliau meninggalkan kota hamadan, sekelompok rampok jalanan, enam puluh penunggang kuda yang gagah menyerang kami. mereka mengambil segala sesuatu yang di bawa kafilah tersebut. salah seorang di antara mereka datang kepadaku dan bertanya : "Hai anak muda, harta apa yang engkau miliki...? Aku menceritakan kepadanya bahwa aku memiliki empat puluh batang (keping uang) emas. Dia bertanya, dimana kau simpan..? aku mengatakan di bawah lenganku,'

Dia (sekelompok perampok) itu tertawa dan meninggalkan ku sendiri, penjahat lainnya datang dan menanyakan hal yang sama, dan akupun mengatakan hal yang sebenarnya. dia juga meninggalkan ku sendirian. aku pikir mereka hendak mengadukan hal tersebut kepada pemimpinnya, dimana mereka sedang membagikan hasil rampasan. Pemimpin mereka bertanya tentang barang berharga milikku, aku mengatakan kepadanya bahwa aku memiliki empat puluh batang emas yang di jahit di mantelku persis di bawah ketiakku.

Pemimpin perampok itu lalu mengambil mantelku, merobek bagian lengan, dan menemukan emas tersebut. kemudian dia bertanya kepadaku dalam ketakjuban, "Uangmu (hartamu) telah aman, lantas apa yang memaksamu untuk menceritakan kepada kami bahwa engkau memilikinya dan memberitahukan tempat engkau menyembunyikannya..?

Aku menjawab : "Aku harus mengatakan yang sebenarnya dalam keadaan apapun, sebagaimana yang telah aku janjikan kepada ibuku."

Ketika pemimpin perampok mendengar hal itu, ia menitikkan air mata sambil menangis seperti dihantam rasa penyesalan yang mendalam dalam dirinya dan berkata : "Aku telah mengingkari janjiku kepada siapa yang telah menciptakanku. aku mencuri dan membunuh. apa yang akan terjadi padaku.' itulah kira-kira lirih batinnya sang pemimpin perampok itu.

Sementara perampok lain (para anak buahnya) memandanginya, sambil berkata : 'Engkau telah menjadi pemimpin kami selama bertahun-tahun ini dalam perbuatan dosa. sekarang juga engkau tetap menjadi pemimpin kami dalam penyesalan.

Keenam puluh orang perampok itu memegang tanganku dan menyatakan penyesalannya serta keinginannya untuk mengubah jalan mereka dan bertobat di hadapanku. ke enam puluh orang itu adalah orang yang pertama memegang tanganku dan mendapat keampunan untuk dosa-dosanya."

Akhir dari cerita ini adalah awal dari perjalanan beliau yang menunjukan sifat jujur untuk menjunjung kejujuran dimanapun dan dalam keadaan apapun, seperti ucapan yang beliau lontarkan. dan tidak ada yang ironis dalam dunia ini jika Allah memberikan hidayah-Nya kepada siapapun yang Dia kehendaki, meskipun orang tersebut telah berlumuran dosa, seperti kisah di atas, Semoga bermanfaat.

Sumber : Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani










Share:

Memantau Kreatifitas Umbar Aurat

"Berzinah inilah jalan terbaik bagi syetan la'natullah untuk menghancurkan moral umat manusia, dengan berzinah sang iblis betul-betul ingin umat manusia tidak lagi mempunyai garis keturunan yang jelas."

Sang syetan dalam memperjuangkan langkahnya cukup punya bekal bahkan surplus :
  • Berbekal para lakon sinetron, film dan lain-lain yang ber-akting mengikuti kemauan sang produser dan sutradara ber-umbar aurat.
  • Berbekal para modeling yang lenggak-lenggok di pentas menampilkan busana rancangan desainer hampa iman yang dengan bangganya telah membuat umbar aurat.
  • Berbekal kontes ratu kecantikan yang berfose dan bertingkah di depan juri manampilkan kemulusan dan kemolekan tubuh dengan berbikini dan berbaju compang-camping modern umbar aurat.
  • Berbekal ABG-ABG (cabe-cabean) genit yang sehabis pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah tapi berkeliaran di pusat-pusat perbelanjaan.
  • Berbekal lomba menjadi penyanyi ngetop yang juga berbusana ala kadarnya umbar aurat.
Syetan mungkin tertawa terbahak sambil komentar, "bekal-bekal di atas tidak perlu aku bisikan lagi, toh mereka sudah menjadi bagian diriku walau wujudnya adalah manusia, biarlah aku kipasin terus hingga sempurna menjadi diriku.

Ditiru dan digugu oleh masyarakat kita, itulah cerita akhir dari berbagai penampilan bekal di atas tadi yang terus dipoles syetan agar umbar auratnya semakin berkualitas.

Ruarrr biasa.... !!, halus nian cara sang syetan ini menjatuhkan moral manusia ke derajat moral hewani yang berfitrah tanpa busana.

Langkah selanjutnya dari kreatifitas umbar aurat, tentu tinggal melepas tali nafsu, mengingat sensitifitas perasaan lelaki melihat yang gini-gini mudah terbina plus perasaan halus wanita yang mudah terayu.

Berkumpullah antara perasaan sensitifitas lelaki dan gejolak mudah terayu dalam bingkai nafsu yang di kipasi syetan tanpa nikah sebagai media resmi satu-satunya sebagai penyalur hasrat birahi, atau pelecehan sexsual, penistaan, pemerkosaan dan perlakuan jahil lainnya terhadap wanita tadi yang demen berat  umbar aurat akibat tak terkendalinya gejolak nafsu birahi lelaki lemah iman yang sensitif dan di poles syetan.

Coba anda renungkan sedikit, "Perempuan yang berzinah dan laki-laki yang berzinah, maka deralah tiap-tiap seorang dari padanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka di saksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (Qs.an-Nur :2)

Kenapa Allah sebut terlebih dahulu perempuan baru kemudian laki-laki, ada apa dengan perempuan...? ayat ini ingin mempertegas bahwa faktor utama yang harus segera di cegah sedini mungkin, begitulah kira-kira pesan moral tersiratnya yaitu umbar aurat si perempuan dengan segala kreatifitasnya yang menjadi bekal syetan.

Bekal syetan selanjutnya dalam menghancurkan peradaban umat manusia adalah mengaburkan jenis kelamin manusia yang hanya terdiri dua saja : laki-laki dan perempuan. kalaulah terjadi ada manusia berkelamin dua yang disebut "Hunsa Musykil" di mata Allah tetap jelas berjenis apa manusia ini. sang dokter kelamin atau ahli kandungan tinggal melihat apakah dia mempunyai rahim dan peranakan. kalau ternyata ia mempunyai itu, maka alat kelamin yang di miliki lelaki segera di amputasi atau di operasi. dan selesai lah kemusykilan jenis kelamin di mata manusia.

Akan tetapi banyak dewasa sekarang ini yang bukan berlatar belakang Hunsa Musykil yaitu orang yang merubah kodratnya sendiri, dialah lelaki yang bergaya perempuan (bencong / waria) bukan cuma itu, sebagian dari mereka pun rela mengamputasi alat kelaminnya dan merubah bentuk dari kelamin lain. "ini tidak bisa di anggap sebuah realitas tapi jelas sebagai menyimpangan dan kebejatan moral". apapun alasan yang di buat-buat justru semakin nyata bahwa mereka adalah para penentang kodrat dan fitrah Tuhan. "Itulah fitrah Allah di mana manusia di ciptakan di atasnya, 
لَاتَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللَّهِ
Artinya : tidak ada perubahan bagi ciptaan Allah." (Qs.ar-Rum : 30).

Lalu siapa dalang jenis manusia ketiga ini...? lagi-lagi syetan la'natullah yang menjadi dalang kebejatan moral ini, sebagaimana di ceritakan dalam Al-Qur'an
فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ
Artinya : "Dan sungguh kami akan perintahkan manusia, "hendaklah mereka merubah ciptaan Allah." (Qs.an-Nisa : 119)

Oleh karenanya, siapapun laki-laki yang bergaya menyerupai perempuan atau perempuan bergaya menyerupai laki-laki itu artinya ia telah berjalan dalam perintah syetan dan meninggalkan fitrah Allah dan berhak mendapat murka Allah.

Kaum Nabi Luth as, di laknat dan di siksa oleh Allah  karena perbuatan ini, yaitu lelaki suka pada lelaki (homosex) dan wanita suka kepada wanita (lesbian).
 اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَلَمِيْنَ
Aritnya : 'Apakah kalian, hai kaum lelaki suka menggauli kaum lelaki dari alam semesta ini." (Qs.as-Syu'ara : 165).

Atau mereka mau menantang kanjeng Nabi SAW, dalam sabdanya : "Allah mengutuk lelaki yang bergaya perempuan dan perempuan bergaya lelaki dan usirlah mereka dari rumah-rumahmu." (Hr.Imam Bukhori)

Jadi jangan bergaya homosex atau lesbian, baru bergaya saja sudah mendapat kutukan Allah SWT.

Ada juga yang tidak tahan membendung gejolak nafsu birahi akibat godaan-godaan bekal iblis di atas tadi dan takut beresiko berat, akhirnya berusaha tampil beda dalam menyalurkan hasrat biologisnya dengan binatang.

Terhadap perbuatan asusila inipun Rasulullah mengecam dan mengancam keras, seperti dalam sabdanya, "Siapapun yang kalian dapati melakukan praktek kaum Nabi Luth as, bunuhlah lelaki yang melakukan dan yang di perlakukan, dan siapapun yang kalian dapati melakukan hubngan badan pada hewan, maka bunuhlah si orang itu berikut hewan yang di zinahinya." (Hr.Imam Ahmad dan Empat Imam yang lain)

Negara kita ini memang bukan negara islam yang menjalankan sepenuhnya hukum islam, tapi setidaknya, itulah hukum islam-nya bagi para pelaku asusila baik para homosex, lesbian juga kepada penggaul binatang.

Bagi para pelaku delik islam ini hendaknya menyadari bahwa Allah tidak akan tinggal diam terhadap perbuatan mereka baik di dunia apa lagi di akhirat. Dan bertobat adalah tujuan terbaik sebelum azab menimpa.

Source : Ibanah al-Ahkam jilid IV bab Had Zina, Syekh Abi Abdillah Abdus Salam.











Share:

Kamis, 14 September 2017

Inkar Sunnah Terkini


Para kritikus hadits membagi peng-inkar sunnah menjadi dua periodik :

  • Inkar Sunnah Klasik yaitu terjadi pada abad pertama hijriah hingga abad ketiga hijriah.
Imam Hasan al-Bashri salah seorang tokoh tabi'in menuturkan, "ketika sahabat Nabi yang bernama Imron bin Hushain mengajarkan hadits, tiba-tiba ada seorang yang memotong pembicaraan beliau, "Wahai Abu Nujaid (panggilan imron Bin Hushain ra) berilah kami pelajaran Al-Qur'an saja," Jawab Imron bin Hushain : "Seandainya anda dan kawan-kawan anda hanya memakai Al-Qur'an saja, maka dari mana anda akan tau shalat dzuhur itu empat raka'at, dari mana anda tau bahwa thawaf itu tujuh kali dan seterusnya".

Mendengar jawaban ini, lelaki yang tidak jelas identitasnya ini berkata : "Anda telah menyadarkan saya mudah-mudahan Allah selalu menyadarkan anda." dan kata Imam Hasan al-Bishri, "Sebelum matinya, orang ini (lelaki tidak jelas identitasnya) menjadi ahli fiqih.

Kisah ini menunjukan bahwa pada masa yang sangat dini sudah muncul ketidakpedulian terhadap hadits dan pada perkembangan selanjutnya menjadi cikal bakal munculnya paham yang menolak Al-Hadits sebagai salah satu sumber hukum Islam (inkar sunnah).

Dan Imam Syafi'i lah yang di kenal sebagai Nashirus Sunnah (pembela sunnah), beliau berhasil menundukkan para pengingkar sunnah pada periode inkar sunnah klasik ini setelah melalui perdebatan panjang, rasional dan ilmiah seperti yang beliau tuturkan sendiri di Kitab Al-Umm nya.
  • Inkar Sunnah Modern yaitu terjadi pada abad ke 14 hijriah (tahun 1850 M )
Kalau pada inkar klasik kerap di latar belakangi ketidaktahuan sebagian orang tentang fungsi dan kedudukan sunnah, Aksi mereka bersifat perorangan dan tidak menamakan dirinya sebagai mujahid dan banyak terjadi di irak.

Sementara inkar sunnah modern lebih di pengaruhi kolonialisme dan orientalis, berkelompok dan banyak para pengingkarnya mengklaim sebagai mujtahid. mereka terobsesi dengan pola pemikiran kolonial yang di anggap telah rasional, bahkan tidak segan-segan berkomentar miring. seperti kata salah seorang mereka : "Umat Islam pada masa sekarang ini tidak mempunyai Imam selain Al-Qur'an dan islam yang benar adalah islam pada masa awal sebelum terjadinya fitnah (perpecahan). Umat islam tidak akan maju tanpa dengan semangat yang menjiwai umat islam yang pada abad pertama, yaitu Al-Qur'an. dan semua hal selain Al-Qur'an akan menjadi kendala yang akan menghalangi antara Al-Qur'an dan ilmu serta amal."..

Demikian komentar Abu Rayyah menggaris bawahi gejala inkar sunnah modern yang terjadi di mesir (1266-1323 H/1849-1905 M)

Bahkan Prop.Dr.Musthafa as-siba'i mensitir sepenggal perkataan salah seorang pengingkar sunnah yaitu : "Senjata yang paling ampuh untuk membela islam adalah logika dan argumen yang rasional."

Belum lagi serangan para orientalis. menurut Prop. Dr. Musthafa Azami, sarjana barat yang pertama kali melakukan kajian tentang hadits adalah Goldziher orientalis yahudi kelahiran Hongaria yang hidup antara tahun 1850-1921 M. dalam sebuah buku yang merupakan hasil penelitiannya tentang hadits yang berjudul "Muhammadanisce Studien" (study islam) yang hingga saat ini buku tersebut menjadi kitab suci kalangan orientalis.

Dan yang sangat gila dari hasil penelitiannya menyimpulkan "Bagian terbesar dari hadits tidak lain adalah hasil perkembangan islam pada abad pertama dan kedua, baik dalam bidang ke agamaan, politik, maupun sosial. tidaklah benar pendapat yang mengatakan bahwa hadits merupakan dokumen islam yang sudah ada sejak masa dini (masa pertumbuhan) melainkan adalah pengaruh perkembangan islam pada masa kematangan." dalam kata lain Goldziher berkesimpulan meragukan adanya orientasi hadits sebagai sabda Nabi (hadits tidak berasal dari Nabi).

Kemudian muncul lagi orientalis lain yang lebih gila. dialah Joseph Schacht yang pada akhirnya berkesimpulan dalam bukunya yang berjudul The Originis Muhammad Jurisprudence, "Tidak ada satupun hadits yang otentik dari Nabi Saw, khususnya hadits-hadits yang berkaitan dengan rukun islam."

Dan lantas saja buku sesatnya ini menjadi buku suci kedua kalangan orientalis. seperti kata Prop. Gibb, "Buku Schacht ini kelak akan menjadi rujukan pokok bagi semua kajian tentang peradaban dan hukum  islam, paling tidak di barat". bahkan Prop. Anderson dari Universitas London melarang mahasiswanya mengkritik buku suci kedua orientalis ini. katanya "Bila anda ingin meraih gelar Doktor, jangan sekali-kali anda mengkritik Schacht, karena pihak Universitas tidak akan mengijinkan hal ini."

Jadi baik Goldziher maupun Schacht berpendapat bahwa hadits tidaklah berasal dari Nabi Muhammad Saw, melainkan sesuatu yang lahir pada abad pertama dan kedua hijriah. atau dengan kata lain Hadits adalah bikinan para ulama abad pertama dan kedua hijriah.

Demikian sepintas tentang inkar sunnah modern dan sebagaimana di nyatakan dalam hadits "Senantiasa ada dalam umatku sekelompok orang yang menegakkan kebenaran.

Terowong masa depan Nabi Saw dalam hadits pun terbukti, maka muncullah para pakar hadits kaum muslimin yang membabat habis pernyataan dan kesimpulan gila itu. sebutlah Dr.Musthafa as-Siba'i, Dr.Musthafa Azami, Dr.Muhammad Ajjad khatib dan tokoh pemerhati hadits yang lain.

Para ulama pakar hadits tersebut dengan sangat mudah mementahkan komentar-komentar miring para orientalis di atas yaitu mereka menunjukan tulisan dan catatan hadits yang di tulis dan di catat oleh para sahabat dimasa Nabi Saw masih ada, yang oleh pakar hadits klasik di istilahkan dengan daftar, kurrasah, diwan, kitab, shahifah, (yaitu alat tulis yang panjang di gulung) berbeda dengan karya-karya sekarang di mana penulisnya memberikan nama tertentu untuk karya tulisannya itu.

Tidak kurang dari lima puluh dua orang sahabat Nabi Saw yang telah menulis kitab (shahifah) yang berisi hadits-hadits Nabi Saw, yang mereka terima dari Nabi Saw. atau mereka mendiktekan hadit-hadits tersebut kepada para muridnya. misalnya sahabat Ali ra memiliki shahifah yang selalu di ikatkan di pedangnya.

Namun demikian ada juga sahabat yang memberikan nama shahifah-shahifahnya, misalnya Abdullah bin Amr bin Ash (wafat 65 hijriah) beliau memberikan nama dengan "as-Shadiqah". beliau memperoleh izin dari Nabi Saw untuk menulis hadits-haditsnya. dan dialah diantara para sahabat yang banyak menulis hadits Nabi Saw kitab as-Shadiqah itu dia simpan dalam sebuah peti kayu agar tidak rusak atau hilang. dan menurut Ibnu al-Atsir, kitab tersebut memuat seribu buah hadits. dan menurut sumber lainnya hanya lima ratus hadits. dan kita tidak menemukan naskah asli dari kitab tersebut, yang ada hanyalah salinannya saja yang selengkapnya termuat dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan kitab-kitab yang lain.

Walau bagaimanapun, kitab as-shadiqah ini merupakan dokumen ilmiah yang sangat penting, karena ia membuktikan adanya penulisan hadits di hadapan Nabi Saw sendiri dan atas izin dari beliau. Para pakar hadits berpendapat, kemudian pada pertengahan abad kedua hijriah inilah merupakan masa pembukuan kembali hadits secara besar-besaran dengan metode tabwib (pembuatan bab) semisal :
  • Ibnu Juraij (wafat 150 H) di mekah
  • Malik Bin Anas (wafat 179 H) di madinah
  • Hammad bin Salamah (wafat 167 H) di bashrah
  • Sufyan at-Tsauri (wafat 161 H) di kuffah
  • Ma'mar bin Rasyid (wafat 153 H) di yaman
  • al-Auza'i (wafat 157 H) di syam
  • Abdullah bin al-Mubarak (wafat 181 H) di khurasan
  • Jabir bin Abdul Hamid (wafat 188 H) di ray
  • Dan lain-lain.
Satu hal yang penting juga di ketengahkan di sini sebagai jawaban atas kesimpulan gila para orientalis di atas tadi yang berpendapat bahwa hadits tidaklah berasal dari Nabi Muhammad Saw, melainkan sesuatu yang lahir pada abad pertama dan kedua hijriah. atau dengan kata lain, hadits adalah bikinan para ulama abad pertama dan kedua hijriah.

Adalah tentang shahifah Suhail bin Abi shalih (wafat 138 H), suhail juga menulis hadits yang ia terima dari ayahnya (Abu Suhail), dan ayahnya menerima hadits itu dari Abu Huarirah salah seorang sahabat Nabi Saw karena suhail tidak menanamkan karya tulisannya itu. oleh karena itu kitab suhail populer denga sebutan Nuskhah Suhail bin Abi Shalih saja. dan yang menarik pada tahun 1966 naskah Suhail bin Abi Shalih ini di temukan dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan) oleh Muhammad Musthafa Azami di perpustakaan al-Dhahiriyah Damaskus Syiria.
 
Azami kemudian meneliti, mengedit, dan menerbitkannya bersama desertasinya untuk meraih gelar Doktor dari Universitas Cambridge Inggris. Maka pada gilirannya Nuskhah Suhail bin Abi Shalih ini juga ikut memperkuat pembuktian bahwa hadits Nabawi telah di tulis dan di bukukan pada masa yang sangat dini dalam sejarah islam.
 
Demikian periode inkar sunnah yang akhirnya di tumpas oleh para ulama di masanya. mereka telah mengembalikan fungsi sunnah dan kedudukannya sebagai sumber kedua islam. jerih payah mereka dalam membukukan hadits dan membela otentisitas hadits di catat dalam sejarah islam sebagai langkah emas. mudah-mudahan Allah melimpahkan pahala yang berlipat ganda buat mereka para penyelamat dan pendekar hadits.
Tinggallah kini kaum yang bergaya kekampus-kampusan yang alergi dengan hal yang berbau kitab kuning karena di anggap telah lapuk di gilas zaman padahal ia pun bingung cara bacanya  karena kebanyakan GUNDUL tak berbaris.
Menawarkan ide tidak lakunya di mata para pakar hadits klasik dan modern dengan sebuah keyakinan bahwa hanya hadits-hadits riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim saja yang akan di terima sebagai rujukan dalil mengingat keshahihan Hadits-haditsnya, selebihnya di campakkan tiada guna sama sekali, bahkan ledeknya :
  • Apa sunan Abu Daud..?
  • Apa sunan Ibnu Majah..?
  • Apa sunan Turmidzi..?
  • Apa sunan Nasa'i..?
  • Apa sunan Baihaqi..?
  • Apa sunan Darimi..?
  • Apa Muwattha Malik..? 
  • Apa itu mustadrak Imam Hakim..?
  • Apa itu Musnad Imam Ahmad..?
  • Apa itu..Apa itu........?
Buruk sangka terhadap hadits-hadits selain riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim rupanya yang telah merasuki jiwa mereka sebagaimana yang kerap terlontar di mulut mereka dengan bahasa dhaif, dhaif dan dhaif alias hadits lemah, haditsnya tidak shahih, haditsnya tidak kuat.
 
Adakah mereka pernah menyelidiki satu demi satu mata rantai (sanad) semua hadits itu sesuai koridor ilmu kritik hadits...? atau hanya katanya dan katanya yang menyebabkan mereka alergi dengan kitab-kitab hadits tersebut di atas..?
 
Kalau begitu Inkar "Sunnah Terkini" mungkin  lebel yang pantas mereka sandang.
 
//Source : Muhammad Yusuf Hidayat.
  

 







Share:

Rabu, 13 September 2017

Pentingkah Mursyid Dan Tasawuf

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i di kenal dengan nama Imam Al-GHazali lahir pada tahun 450 H / 1058 masehi di provinsi khurasan irak. beliau mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah sehingga beliau di beri gelar denga Hujjatul Islam. diantara banyak karya tasawuf yang beliau karang yang sangat terkenal sampai dengan sekarang ini adalah Ihya Ulumuddin (kebangkitan ilmu-ilmu agama). Imam Al-Ghazali pada mulanya bukanlah pengamal tasawuf bahkan beliau tidak begitu mempercayai penomena-penomena kekeramatan yang di alami oleh orang-orang shaleh, sampai Allah memberikan petunjuk kepada beliau sebagaimana yang beliau ceritakan berikut yang di kutip dari kitab Abdul Qadir Isa, "Hakikat Tasawuf"
Pada awalnya aku (Imam Al-Ghazali) adalah orang yang mengingkari kondisi spiritual orang-orang shaleh dan derajat-derajat yang di capai oleh para ahli ma'rifat. hal ini terus berlanjut sampai akhirnya aku bergaul dengan mursyid-ku, Yusuf An.Nasaj. dia terus mendorongku untuk melakukan mujahadah, hingga aku memperoleh karunia-karunia ilahi. aku dapat melihat Allah dalam mimpi. Dia (Allah) berkata kepadaku, "Wahai Abu Hamid, tinggalkanlah segala kesibukanmu. bergaulah dengan orang-orang yang telah aku jadikan tempat untuk pandangan-Ku di bumi-Ku, mereka adalah orang-orang yang menggadaikan dunia dan akhirat karena mencintai-Ku." Aku berkata demi Kemuliaan-Mu aku tidak akan melakukannya kecuali Engkau membuatku dapat merasakan sejuknya berbaik sangka kepada mereka." Allah berfirman, "sungguh Aku telah melakukannya. yang memutuskan antara engkau dan mereka adalah kesibukanmu mencintai dunia. Maka keluarlah dari kesibukanmu mencintai dunia dengan suka rela sebelum engkau keluar dari dunia dengan penuh kehinaan. Aku telah melimpahkanmu cahaya-cahaya dari sisi-Ku Yang Maha Suci." Aku bangun dengan penuh gembira. lalu aku mendatangi syekh-ku Yusuf an Nasaj, dan menceritakan tentang mimpiku itu, dia tersenyum sambil berkata, "wahai Abu Hamid, itu hanyalah lembaran-lembaran yang pernah kami peroleh di fase awal perjalanan kami. jika engkau tetap bergaul dengan ku, maka mata hatimu akan semakin tajam.
Dari kisah yang telah di ceritakan di atas pengalaman Imam Al-Ghazali berjumpa Allah dalam mimpi atas bimbingan Guru Mursyidnya beliau sangat yakin dengan ilmu tasawuf yang selama ini tidak menjadi perhaitannya. pengalaman yang tidak pernah beliau alami sebelumnya walaupun telah hafal Al-Qur'an, ribuan hadits dan berbagai karya ulama-ulama besar. dan dari keterangan dari Guru Mursyid beliau ternyata perjumpaan dengan Allah dalam mimpi yang di alami oleh Imam Al-Ghazali itu hanyalah fase awal dari perjalanan Rohani. dan sudah barang tentu perjalanan-perjalanan spritual yang di alami Imam Al-Ghazali bisa juga di alami oleh orang lain asalkan memenuhi rukun dan persyaratannya. Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa sangat penting bagi seseorang yang menempuh perjalanan rohani mempunyai seorang Guru Mursyid yang membimbing agar tidak tersesat sebagaimana yang beliau kemukakan :

"Diantara hal yang wajib bagi para Salik yang ingin Menempuh Perjalanan Spritual (jalan kebenaran) adalah bahwa ia harus mempunyai seorang Mursyid dan pendidikan spritual yang dapat memberinya petunjuk dalam perjalanannya, serta melenyapkan hal yang tercela".

Yang dimaksud pendidikan di sini, hendaknya bahwa seorang pendidik spritual menjadi seperti seorang petani yang merawat tanamannya, setiap kali melihat batu atau tumbuhan yang membahayakan tanamannya maka dia langsung mencabut dan membuangnya. dia juga selalu menyirami tanamannya agar dapat tumbuh dengan baik dan terawat sehingga menjadi lebih baik dari tanaman lainnya.

Apabila engkau telah mengetahui bahwa tanaman membutuhkan seorang perawat, maka engkau akan mengetahui bahwa seorang Salik harus mempunyai seorang Mursyid. sebab Allah mengutus para Rasul kepada umat manusia untuk membimbing mereka ke jalan yang lurus. dan sebelum Rasulullah Saw wafat, beliau telah mentapkan  para khalifah sebagai wakil beliau untuk menunjukan manusia ke jalan Allah. begitulah seterusnya sampai hari kiamat.

Oleh karena itu seorang  Salik mutlak membutuhkan seorang Mursyid.

Beliupun berpendapat bahwa pada umumnya manusia tidak dapat melihat penyakit-penyakit jiwa mereka sendiri terkecuali orang-orang yang telah terbuka Hijabnya dan telah tercerahkan lewat bimbingan Mursyid. seseorang hanya dapat melihat kotoran saudaranya  tapi dia tidak bisa melihat kotorannya sendiri. seorang Mursyid atas karunia Allah dapat mengetahui penyakit-penyakit hati manusia, oleh karenanya Imam Ghazali berkata : "Apabila manusia ingin mengetahui penyakit-penyakit jiwanya hendaklah dia duduk di hadapan Mursyid yang mengetahui penyakit-penyakit jiwa tersebut dan menyingkap aib-aib yang tersembunyi.

Dia harus mengendalikan hawa nafsunya dan mengikuti petunjuk Mursyidnya itu dalam melakukan mujahdah. inilah sikap seorang murid terhadap Mursyidnya atau sikap seorang sikap seorang pelajar terhadap gurunya. dengan demikian Mursyid atau gurunya akan dapat mengenalkan tentang penyakit-penyakit yang ada dalam jiwanya dan cara mengobatinya.

Di Era global sekarang ini pada umumnya orang selalu menyibukkan dirinya dengan mempelajari ilmu-ilmu yang tidak berhubungan dengan dirinya sendiri dan melupakan tentang ilmu "Mengenal Diri". pembahasan mengenal diri di sini perlu kita ketahui pula bahwa pada hakikatnya dalam ajaran islam terdapat tiga konsep dasar di antaranya yaitu : "Syari'at, Thoriqot, dan Hakikat". 

Dari tiga konsep tersebut terdapat dua prinsip utama ialah : 'Ilmu dan Amal' penggabungan ilmu dan amal itulah yang kemudian kita kenal dengan "Tasawuf"  karena hakikatnya tasawuf adalah aplikasi dan penggabungan antara ilmu dan itu menunjukan bahwa kita telah berakhlak kepada Allah SWT. ada juga yang mengatakan bahwa tasawuf adalah ilmu untuk penyucian hati dan ilmu untuk mengenal diri agar bisa mengenal Tuhan. karena tasawuf bukan sekedar ilmu yang di baca dan di hafal lalu di praktekan menurut selera  masing-masing. tasawuf pada intinya adalah  ilmu kerohanian yang membutuhkan seorang MASTER yang ahli untuk membimbing manusia kepada Tuhan. dialah Mursyid yang bukan hanya mengatakan bahwa Allah itu Esa dengan segala sifat-sifatnya tapi juga bisa mengantarkan sang murid bertemu dengan Allah sebagaimana pengalaman Imam Al Ghazali di antarkan kehadirat Allah oleh Guru Mursyidya dalam mimpi.

Ketahuilah sesungguhnya ilmu aqli itu adalah tunggal dalam zatnya dari ilmu inilah lahir ilmu murokab (susunan) di dalamnya di jumpai semua keadaan dua alam dengan kondisinya masing-masing. ilmu murokab itulah yang di namakan ilmu 'Shufiah" (tasawuf). juga mengenai cara hal-ihwal yang jelas, yang di himpun dari beberapa ilmu. ilmu mereka berhubungan  dengan keadaan, waktu, pendengaran, suka cita, kerinduan, mabuk cinta, cerah, penetapan, lebur, kesedihan, kehancuran, pendekatan, kemauan, guru, murid, dan yang berhubungan dengan mereka berupa tambahan-tambahan, sifat-sifat dan kedudukan (al-maqamat).

Dari tiga konsep dasar Islam yang telah di jelaskan di atas ( "Syari'at, Thoriqot, dan Hakikat") sedikit bahasan pengertian tentang tiga konsep tesebut, "Syari'at berarti mengindikasikan ilmu-ilmu dhohir (aplikatif). sedangkan hakikat menggambarkan batiniah (hal yang berhubungan dengan hati). sementara hakikat yang merupakan puncak pencapaian penggabungan amaliah lahir dan batin, biasa di sebut dengan tasawuf, dan yang mengamalkannya di sebut 'Sufi'.

Jika di dalam syariat yang menjadi pokoknya tasawuf untuk melalui thoriqot dalam menuju hakikat-kita dapat membedakan antara halal dan haram, baik dan buruk, serta mengamalkan perbuatan yang baik dan meninggalkan yang munkar. begitu juga dalam hakikat terdapat ilmu untuk mengetahui jalan menuju Tuhan dan metode pendekatan diri (taqorrub) serta aplikasinya dalam ke hidupan, semisal wirid dan dziqir serta amal soleh dan sosial lainnya. maka, dari sini dapat di lihat bahwa ajaran tasawuf murni realisasi syariat dan sufi merupakan golongan pengamal islam secara benar dan sempurna.

Sejarah munculnya sufisme bersamaan dengan awal datangnya Nabi Muhammad Saw. bahkan jauh sebelum diangkat menjadi Rasul beliau adalah seorang yang suka berkhalwat di gua, hidup sederhana atau zuhud dan selalu memikirkan kebenaran. setelah di angkat menjadi Rasul ia selalu mengajarkan kepada para sahabatnya untuk selalu membersihkan diri dan bertafakur atas kebesaran Allah SWT. dengan demikian para sahabat dan para tabi'in yang merupakan pewaris Nabi adalah para sufi yang wira'i (tidak memanjakan diri dengan dunia) melainkan menyerahkan hidupnya kepada Allah SWT.

Meskipun pada masa Nabi dan sahabat belum di kenal istilah tasawuf dan belum di modifikasikan menjadi sebuah cabang ilmu, serta belum ada metode teretentu, namun pada esensinya tasawuf telah ada dan mereka semua adalah sufi, bahkan penggerak pergerakan tasawuf di awal islam.

Pertanyaannya adalah apakah sufisme seperti yang kita ketahui dan kita pahami hanya mengajarkan hal yang bersifat akhirat saja...? dan hidup hanya untuk berdziqir dan berkhalwat saja..? jawabannya adalah : Mari kita kembali melihat dan membuka sejarah Nabi dan para sahabat tentunya.

Bukankah Rasulullah Saw sebagai pembawa agama Islam, deklarator tasawuf dan tarekat serta ajarannya adalah seorang pemimpin negara, politikus, ekonom, sekaligus sebagai pemimpin perang. begitu pula para sahabat da tabi'in selain bertafakur dan berdziqir mereka tidak menafikan kepentingan dan kebutuhan dunianya. tapi semua itu mereka lakukan hanya semata-mata mencari ridho Allah dengan membela agama dan kepentingan hamba-Nya.

Maka jika kita kembali kepada sejarah datangnya islam di indonesia, kita tidak akan lupa dengan peranan 'sembilan wali yang masyhur dengan sebutan 'Walisongo". mereka di kenal bukan hanya sebagai sufi yang mengajarkan agama, namun juga sebagai pelopor kebangkitan bangsa dalam berbagai bidang, baik dalam bidang seni maupun kebudayaan indonesia.

berbekal dengan metodologi dakwah yang tak lepas dari nilai-nilai sufisme di kombinasikan dengan budaya indonesia pada waktu itu, sembilan wali tersebut mampu menyatukan umat dan memperkenalkan islam dengan mudah. islamisasi di indonesia yang di lakukan oleh sembilan wali melalui pendekatan spiritual keagamaan membangun jati diri warga indonesia yang memang sudah ada pada diri warga indonesia.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ajaran tasawuf atau bertasawuf  bukanlah penutup dan penghalang perkembangan kehidupan, justru tasawuflah yang mampu membangun negara yang berperadaban, berkembang, bermartabat, serta sejahtera. karena tasawuf lebih mereformasi manusia sebagai pelaku kehidupan dalam membentuk sebuah negara yang berdaulat, adil dan sejahtera. sementara politik hanya membentuk dan merubah sistem tanpa pernah menyentuh subtansi akhlak dan perilaku manusia. karena itulah pantas tasawuf di sebut sebagai akhlak kehidupan dan beragama, sebagaimana yang di katakan sebagian ahli sufi : 'tasawuf adalah akhlak maka barangsiapa yang bertambah akhlaknya  maka bertambahlah tasawufnya.

Dengan demikian bertawasuf dengan benar saat ini adalah sebuah kebutuhan hidup manusia yang serba global dan matrealistis. tentunya penting bagi kita memiliki guru seorang mursyid.

//berbagai sumber.





















Share:

Minggu, 10 September 2017

Resep Memudahkan Faham Berbagai Ilmu

Sesuai dengan Judul Entri di atas kiranya bila anda menginginkan anak hafal akan berbagai macam ilmu (terutama kitab suci Al-Qur'an) maka pada artikel yang anda baca ini insya Allah dengan ikhtiar anda yang kuat dan di iringi dengan doa kepada Allah akan terkabul.

Adapun resep agar anak anda faham berbagai macam ilmu dengan cara sebagai berikut :
  1. Tulislah ayat di bawah ini pada sebuah bejana (wadah), lalu tuangkan air zamzam padanya, setelah itu leburkan jadi satu sampai larut, kemudian berikan minum pada si anak.
Insya Allah ia akan menjadi anak yang penuh hafalan ilmu, yang senantiasa lekat tidak akan pernah lupa. "Inilah Ayat yang di tulis"

اَلرَّحْمَنُ عَلَّمَ الْقُرْاَنَ خَلَقَ الْاِنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
اَلثَّمْسُ وَالْقَمَرُبِحُسْبَانَ
لَاتُحَرِّكْ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ اِنَّ عَلَيْنَ جَمْعَهُ وَقُرْاَنُهُ
بَلْ هُوَقُرْاَنٌ مَجِيْدٌ فِىْ لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ

Ini merupakan resep dari Imam Al-Kalaby, katanya "aku punya seorang anak yang jikalau ku ajari Al-Qur'an besoknya sudah lupa. akhirnya aku bermunajat kepada Allah SWT. pada suatu malam dalam mimpiku ada suara yang menyarankan aku agar aku menggunakan resep seperti tersebut di atas. (tertera dalam kitab Al-Fawaa-Id halaman 37)

RESEP AGAR TIDAK JADI TURUN HUJAN

Jika anda tengah mengadakan rapat akbar di arena terbuka, atau keperluan lain yang menyangkut kepentingan umum yang suasananya berada di ruang terbuka, sedangkan saat itu terlihat awan mulai menggumpal. maka segeralah anda mencari batu kerikil sebanyak tujuh buah, gemgamlah di telapak tangan anda, kemudian bacalah surat Al-Fatiha sebanyak 7x setelah itu bacalah potongan ayat Al-Qur'an di bawah ini. lalu letakkan kerikil di tempat kering sekiranya tidak terkena tetesan air hujan. Insya Allah hujan akan tertahan sampai rapat yang anda sponsori berlangsung sukses. Namun jika sudah usai kerikil itu anda pungut kembali, tarulah ke air yang mengalir (sungai atau kali) insya Allah hujan akan turun lebat. "Inilah ayat suci Al-Qur'an yang harus di baca 7x"

ياااَرضُ ابْلَعِى مَاءَكِ وَيَاسَمَاءُ اَقْلِعِِيْ

"Hai bumi telanlah airmu, Hai langit (hujan berhentilah)

RESEP PENGHILANG MIMPI MENAKUTKAN KETIKA TIDUR

Manakala anda sedang tidur sering mengalami mimpi buruk, menakutkan maka jangan lah di biarkan saja. karena bisa mempengaruhi kondisi tubuh anda ketika sadar. oleh karena itu cobalah gunakan resep ini sebagai berikut yang telah di ajarkan para ulama shalihin terdahulu, caranya adalah :
  • Sebelum tidur bacaalah "ta'awwudz" tiga kali. inilah lafadznya 
اَعُذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
  • Setelah itu bacalah Ayat Kursy 3x namun jika telah sampai pada lafadz :
وَلَايَؤُ دُهُ حِفْجُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Ulangilah hingga 3x.
Kemudian mulailah anda tidur dengan tenang dengan izin Allah dengan ayat-ayat suci di atas tidur anda di amankan oleh Allah dari segala bayangan ngeri dalam tidur.

Itulah beberapa resep yang penulis sajikan untuk pembaca yang bersumber dari Kitab Al-Fawaid-Fish-Shilati Wal'Awwaid karya Syekh Syihabuddin Ahmad bin Abdul Lathief. pada keterangan berikutnya insya Allah artikel ini terupdate. dan kiranya semoga bermanfaat.
Share:

Resep Al-Qur'an


Sebelum membaca artikel ini  pembahasan tentang ikhtiar pengobatan dengan Al-Qur'an ada baiknya pembaca di sarankan untuk senantiasa mengkhatamkan Al-Qur'an setiap minggu secara istiqomah bagi yang ingin mencobanya agar senantiasa di kabulkan Allah SWT. adapun aturannya sebagai berikut :

  No Hari Mulai Dari Sampai
  1 Jum'at Surat Al-Baqarah Akhir Al-Maidah
  2 Sabtu Surat Al-An'aam Akhir At-Taubah
  3 Ahad Surat yunus Akhir Maryam
  4 Senin Surat Tha-ha Akhir Al-Qashash
  5 Selasa Surat Al-Ankabut Akhir Shaad
  6 Rabu Surat Az-Zumar Akhir Ar-Rahman
  7 kamis Surat Al-Waqi'ah Akhir Al-Qur'an

Setelah Khatam hendaknya bersujud syukur memohonlah kehadirat Allah  agar senantiasa permohonan kita di kabulkan oleh Allah SWT. Demikian anjuran sebagian Ulama 'Ahli Hikmah' ini termasuk salah satu cara agar segala permohonan kita lekas terkabul yang tertera dalam kitab Al-Fawaa-id hal 55.

RESEP AGAR DI KARUNIA ANAK SECEPATNYA

Sudah wajar jika dalam setiap rumah tangga menginginkan seorang putra-putri sebagai buah pernikahan. bagi yang belum di karunia seorang anak tidak ada salahnya kita mencoba berikhtiar dengan resep Al-Qur'an karena dalam firman Allah di terangkan : "Dan Kami (Allah) turunkan Al-Qur'an suatu yang menjadi kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang beriman" (QS.Al-Isra : 82). untuk itu cobalah resep Al-Qur'an di bawah ini dengan cara dan aturan sebagai berikut :
  • Tulislah ayat di bawah ini dengan kertas putih polos, tak bergaris. (ditulis dengan minyak misik Za'faron, air mawar sebagai tintanya)
  • Lalu tuangkan air hujan, campurkan sampai larut, kemudian jadikan minuman suami dan istri sebelum ber'jima.
Buatlah resep semacam ini terus menerus selama satu minggu, Insya Allah dengan izin-Nya segera di karunia anak. inilah ayat yang di tulis :

كَهَيَعَصَ. زِكْرُرَحْمَتِ رَبِكَ عَبْدُهُ زَكَرِيَّا.اِزْنَادَى رَبَّهُ نِدَاءًخَفِيَّا. قَالَ رَبِّ اِنِّى وَهَنَ الْعَجْمُ مِنِّى وَاشْتَعَل الرَّأْسُ شَيْبًا. وَاِنِّى خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِ وَكَانَتِ امْرَأَتِى عَقِرًافَهَبْ لِى مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًايَّرِثُنِىْ وَيَرِثُ مِنْ اَلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

RESEP AGAR DIKARUNIAI ANAK YANG SHALIH

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Furqon:74
رَبَّنَاهَبْ لَنَامِنْ اَزْوَاجِنَا وَزُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَالِلْمُتََّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya : "Ya Allah Tuhan kami, Anugerahkanlah untuk kami dari istri-istri kami, keturunan kami sebagai penyedap mata, kesenangan hati bagi kami serta jadikanlah kami bagi orang-orang bertakwa".

Ayat di atas sudah jelas bahwa putra-putri shalihin dan shalihat dambaan bagi kehidupan setiap individu keluarga muslim. Untuk itu guna menunjang proses kejadian keturunan shalih dari segi doa, riyadhoh (tirakat), maka berikut penulis lampirkan resep penemuan Imam Ahmad As Syarajiy (rahimahumullah) dari Al-Qur'an dalam Al-Fawaa-id nya dengan cara sebagai berikut :
  1. Tulis ayat di bawah ini pada sebuah bejana dari kaca dengan memakai madu asli sebagai tintanya, lalu di tuangkan air bersih di atasnya, di lebur jadi satu.
  2. Kemudian ambil kacang kedelai sebanyak 200 biji dan bacakan ayat Al-Qur'an di bawah ini satu kali pada tiap-tiap satu biji.
  3. Hasil olahan dari nomor 1 dan nomor 2 kumpulkan jadi satu, panaskan di api yang tidak terlalu panas sehingga jadi bubur.
  4. Sesudah itu sholatlah 'isya' dengan berjama'ah bersama istri, setelah salam bacalah surat maryam. kemudian makanlah bubur hasil ramuan di atas bersama sang istri.
  5. Lalu ajaklah berjima sebagaimana layaknya suami istri dengan memakai etika syariat islam, jangan makan atau minum apapun sampai pagi.
Lakukanlah lima cara ini dengan khusyu, jujur husnuzhon kepada Allah sepenuhnya. Dengan izin-Nya jua tidak berapa lama lagi anda berdua akan segera mendapat putra atau putri yang bakal jadi Qurrata A'ayun dalam kehidupan rumah tangga anda berdua.

Inilah resep ayat yang di tulis dan di baca :

وَاِنِّى خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَآئِ وَكَانَتِ اْمَرَأَتِىْ عَاقِرًافََهَبْ لِىْ مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًا

RESEP AGAR MELAHIRKAN SEORANG PUTRA

Bila anda menginginkan agar kandungan istri anda kelak akan melahirkan seorang bayi laki-laki, maka cobalah gunakan resep Al-Qur'an denga cara sebagai berikut :
  1. Pada waktu hamil tiga bulan, di saat istri anda sedang tertidur lelap, usaplah pusarnya dengan lembut, pelan-pelan dan usahakan agar ia tak merasa, jangan sampai terbangun.
  2. Lalu membaca do'a ayat Al-Qur'an di bawah ini :
اَللُّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ فِى بَطْنِ هَزِهِ الْمَرْأَةِ فَكَوِّنْهُ ذَكَرًا لَأُسَمِّيْهُ مُحَمَّدًاَوْاَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ حَبِيْبِكَ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
فَاءِنَّكَ تَعْلَمُ وَلَا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
Dengan izin Allah niscaya kandungan istri anda kelak akan benar-benar melahirkan bayi laki-laki. dan sekedar saran jika sudah melahirkan bayi laki-laki tersebut berikan dia dengan nama Muhammad atau Ahmad, sedang tambahannya terserah dengan nama pilihan anda. selamat mencoba dan semoga berhasil dengan izin-Nya...Amiin... "Semoga Bermanfaat"

Sumber : Kitab Al-Fawaa-Id-Fish-Shilati Wal 'Awaa'Id Karya Syekh Syihabuddin bin Abdul Lathief 






Share:

Sabtu, 09 September 2017

10 Golongan Manusia Yang Menjadi Kekasih Iblis

االسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Penjelasan dalam artikel ini mengacu  pada postingan sebelumnya di mana artikel tersebut  mengupas tentang M.o.U Langit (Perjanjian Iblis), baca juga  https://maknaibadah.blogspot.co.id/2017/09/mou-langit.html 

Sepuluh Golongan yang di maksud dalam judul entri di atas adalah, simak penjelasan di bawah ini :

Diriwatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata :
Pada suatu hari Rasulullah Saw bertanya kepada iblis sang penggombal, "berapa kekasih anda dari umatku....?" Iblis pun menjawab : "Sepuluh Golongan kekasihku dari umatmu" Yaitu :
  • Imam (pemimpin) yang menyeleweng.
  • Orang yang sombong.
  • Orang kaya yang tidak peduli dari mana dia peroleh harta kekayaannya, dan ke mana ia membelanjakan hartanya.
  • Orang Alim yang mendukung (menyatakan benar) terhadap penyelewengan penguasa.
  • Pedagang yang curang.
  • Penimbun makanan pokok.
  • Orang yang berbuat zina.
  • Pemakan riba.
  • Orang kikir yang tidak peduli dari mana ia peroleh hartanya.
  • Dan Peminum khamar yang mabuk karenanya.
Dari uraian di atas saya rasa cukup jelas 10 golongan tersebut yang menjadi kekasih iblis, untuk lebih detailya di bawah ini akan paparkan sebagai berikut :
  • Pemimpin yang bertindak zalim terhadap rakyat yang di pimpinnya.
Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang mendoakan panjang umur untuk orang zalim maka sesungguhnya ia senang akan terjadinya pendurhakaan terhadap Allah di bumi-Nya".
  • Orang yang sombong
Dalam hal ini Rasulullah menegaskan dalam sebuah ahdits :
يُحْشَرُالْمُتَكَبِّرُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَمْشَالَ الزَّرِّ فِى صُوْرِالرِّجَالِ يَغْشَاهُمُ الزُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ يُسَاقُوْنَ اِلَى سِجْنٍ فِى جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُوْلُسَ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَا رَةِ اَهْلِ النَّار.
Artinya : "Orang-orang yang sombong akan di kumpulkan pada hari kiamat, seperti semut kecil dalam bentuk manusia, mereka di tutupi (diliputi) kehinaan dari semua tempat (arah), mereka di giring ke dalam penjara Jahannam yang di sebut bulus, mereka di beri minum dari perasan keringat penghuni neraka." (HR.Imam Ahmad dan Tirmidzi)
  • Orang kaya yang tidak peduli dari mana di peroleh kekayaannya dan ke mana ia akan membelanjakan hartanya.
  • Orang Alim yang memberikan dukungan dan atau pembenaran terhadap penyelewenaga penguasa ;
Orang alim semacam ini, adalah terlaknat sebagaimana yang di terangkan yang tertuang dalam sabda Nabi Saw : "Barangsiapa yang memberi fatwa tanpa berdasarkan ilmu (agama) maka ia mendapat laknat dari malaikat langit dan bumi." (HR.Ibnu Asakir)
  • Pedagang yang curang, baik dalam takaran, timbangan dan lain sebagainya.
  • Penimbun makanan pokok.
Yang dimaksud penimbun di sini, ialah membeli bahan makanan pokok dan semisalnya seperti daging pada waktu paceklik, kemudian menimbunnya untuk di jual kembali dengan harga yang lebih mahal di saat amnusia sangat membutuhkannya. dalam masalah ini Rasulullah Saw bersabda :
مَنِ احْتَكَرَطَعَامًااَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فَقَدْ بِرَئَ مِنَ اللَّهَ وَبَرِِئَ اللَّهُ مِنْهُ
Artinya : "Barangsiapa yang menimbun makanan selama 40 hari, maka sungguh ia telah melepaskan diri dari Allah dan Allah pun cuci tangan dari padanya."

Rasulullah Saw pun bersabda : "Barangsiapa yang menimbun bahan makanan kaum muslimin, maka Allah menimpakan kepadanya penyakit kusta dan kepailitan."
  • Orang yang berbuat zina.
Dalam hal ini, kanjeng Rasul Saw bersabda :
اِيَاكُمْ وَالزِّنَا فَاِنَّ فِهِ اَرْبَعُ خِصَالِ. يُزْهِبُ الْبَهَاءَمِنَ الْوَجْهِ وَيَقْطَعُ الرِّزْقَ وَيُسْخِطَ الرَّحْمَنَ وَيُسْتَوْجِبُ الْخُلُوْدَفِى النَّارِ
Artinya : "Janganlah anda berzina, karena zina mengandung empat perkara, yaitu : hilang wibawa dari wajahnya, memutuskan rizqi, membuat Allah Maha Pengasih murka, dan mengakibatkan kekal di dalam neraka." (HR.At-Thabrani)
  • Pemakan riba.
Dituangkan dalam hadits, Rasul Saw  bersabda :
"Sesungguhnya orang yang memakan riba akan di siksa ketika dia mati sampai hari kiamat, dengan berenang di lautan merah seperti darah dan dia di jejali batu, ketika batu itu tertelan, maka batu itu membawanya berenang seraya membuka mulutnya, kemudian kembali menelan batu yang lain, demikian seterusnya sampai kebangkitan dari kubur." 
Kemudian Qatadah berkata : "Sesungguhnya pemakan riba itu, kelak di hari kiamat akan di bangkitkan kembali dalam keadaan gila."
  • Orang kikir yang tidak peduli dari mana ia peroleh hartanya.
Berikut penjelasan hadits Rasulullah Saw :
مَاتَلِفَ مَالٌ فِى بَرٍّوَلَا بَحْرٍاِلَّا بِمَنْعِ الزَكَاةِ
Artinya : "Harta di darat dan di laut tidak akan rusak, kecuali dengan sebab menahan zakat."
  • Peminum Khamar atau pemabuk.
Nabi Saw bersabda :
مَنْ شَرِبَ خَمْرًاخَرَجَ نُوْرُالِْايْمَانِ مِنْ جَوْفِهِ
Artinya : "Barangsiapa yang meminum khamar, maka keluar cahaya iman dari dalam dirinya (perutnya)." (HR.At-Thabrani)
 
Kelanjutan hadits Nabi Saw yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam entri judul di atas adalah sebagai berikut :
 
"Kemudian Rasulullah Saw bertanya lagi kepada Iblis : "Lalu ada berapa musuh anda dari kalangan umatku..? 'Iblis menjawab : "ada dua puluh golongan" yaitu : Pertama anda sendiri wahai Muhammad, karena sesungguhnya aku benci kepada anda. selanjutnya simak di bawah ini :
  • Orang Alim yang mengamalkan ilmunya.
  • Orang yang menghafal Al-Qur'an dan mengamalkan isinya.
  • Orang yang azan secara ikhlas karena Allah Ta'ala, di lima waktu sholat fardhu.
  • Orang yang menyayangi fakir miskin dan anak yatim.
  • Orang yang berhati penyantun.
  • Orang yang tunduk terhadap yang hak.
  • Pemuda yang hidup penuh ketaatan kepada Allah.
  • Orang yang halal makanannya.
  • Dua orang pemuda yang saling mencintai dalam jalan Allah.
  • Orang yang semangat dalam sholat berjama'ah.
  • Orang yang melakukan sholat di malam hari, di saat orang-orang terlelap dalam tidur.
  • Orang yang mengekang dirinya dari berbuat yang haram.
  • Orang yang menasehati teman-temannya dengan tanpa pamrih.
  • Orang yang senantiasa dalam keadaan mempunyai wudhu.
  • Orang yang dermawan.
  • Orang yang berakhlak mulia
  • Orang yang membenarkan Allah dalam pembagian rizqi yang di anugerahkan kepadanya.
  • Orang yang memberikan jasa baiknya untuk penderitaan-penderitaan janda.
  • Dan orang yang mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian.
Demikianlah kelanjutan dari hadits Ibnu Abbas ra, dua puluh golongan musuh iblis dari kalangan umat Nabi Muhammad Saw, "Pembahasan ini membutuhkan refrensi dari berbagai sumber diantaranya Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh Nawawi al-Bantani". oleh karena itu dengan uraian tersebut di atas kiranya kita sebagai muslim harus bertindak exstra hati-hati dalam menjalankan aktivitas dan rutinitas kita sehari-hari, tetap mengingat Allah dimanapun kita berada, tanpa batasan hal ini menunjukkan kita sebagai mukmin yang senantiasa membasahi lisan kita untuk berdziqir kepada Allah SWT. Masih banyak pembahasan-pembahasan mengenai hal tersebut di atas semoga artikel ini membawa kemanfaatan bagi penulis khususnya, umumnya pembaca yang insya Allah di lindungi Allah SWT di manapun berada. Amiiin. 


 
 
 


Share:

M.o.U Langit

Setelah Nabi Adam as dan istrinya berhasil di goda sang penasehat gadungan, keduanya akhirnya di usir dari syurga dan di turunkan ke bumi, kedua moyang manusia itu bertobat kepada Allah. (Qs.Al-Baqarah : 201)
"Ya Tuhanku, kami telah berbuat dzalim kepada diri kami, dan sekiranya kamu tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi".
Berbeda dengan Iblis sang penggoda dia tau dirinya bersalah tapi tak rela masuk neraka kelak sendirian. permintaannya kepada Allah cukup ringan  yaitu dia (iblis) minta agar ajalnya di tangguhkan hingga hari kiamat  untuk dapat menciptakan pengikut sebanyak-banyaknya. dan Allah pun akhirnya mengabulkan permohonan sang perayu gombal moyang manusia itu' "tangguhkanlah aku hingga hari kiamat, kata Allah kamu termasuk yang di tangguhkan umurnya". (Qs.Al-A'raf : 14-15). Demikian perjanjian langit yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur'an al-karim.

STRATEGI IBLIS

Ada empat langkah strategi iblis dan bala tentaranya dalam menggoda manusia. "Kemudian sungguh Aku akan mendatangi mereka dari depan, belakang dari kanan dan kiri". (Qs.Al-A'raf : 17)

Apa yang dimaksud dengan empat langkah iblis itu...?
Ibnu Abbas ra yang terkenal Mufassir di zaman sahabat menafsirkan ayat ini :
  1. Dari depan, adalah sebuah langkah iblis menggoda manusia dengan cara membisikkannya agar melupakan kepentingan akhirat. (akhirat adalah keadaan di masa akan datang atau berada di depan setelah manusia mati)
  2. Dari belakang, adalah sebuah manuver iblis menggoda manusia dengan cara membisikkannya agar manusia terpaut hatinya pada kehidupan duniawi (dunia di anggap keadaan yang berada di belakang atau sebelum manusia mati)
  3. Dari kanan, adalah sebuah strategi iblis agar manusia tidak suka kepada ajaran agama islam.
  4. Dari  kiri, adalah sebuah bisikan iblis agar manusia melulu melakukan maksiat kepada Allah.
KIAT MENGHADAPI IBLIS

Imam Nawawi al-bantani, salah seorang ulama kelahiran banten indonesia yang sangat produktif mengarang kitab dan setidaknya ada 41 buah karyanya dari berbagai disiplin ilmu agama, nahu, fiqih, tauhid, tasauf, dan sebagainya. salah satu buah karyanya yang demikian fenomenal adalah tafsir Munir. dalam tafsir Munir beliau mencari titik temu antara surat al-falaq dan surat an-Nas.

Dalam surat al-falaq, Tuhan di sebutkan sekali saja yaitu dengan lafal "Rabbil Falaq" sementara kejahatan yang akan di hadapi manusia sebanyak tiga bentuk, yaitu :
  1. Kejahatan saat malam tiba.
  2. Kejahatan tukang-tukang tenun (teluh, santet, sihir, dan sejenisnya)
  3. Kejahatan orang yang dengki.
Nah, kalau kita perhatikan tiga bentuk kejahatan tersebut masih sebatas kejahatan dunia dan yang kita mohon dari Allah SWT, adalah keselamatan badan agar terhindar dari ketiganya.

Dalam surat an-Nas, Tuhan di sebutkan sebanyak tiga kali dengan lafal :
  1. Rabbi nas
  2. Ilahin nas
  3. Malikin nas
Sementara kejahatan yang di hadapi manusia hanya satu yaitu "bisikan iblis". kejahatan bisikan iblis di anggap sebagai kejahatan akhirat. dan kita memohon kepada Allah tentu keselamatan keagamaan kita.
 
Dari wacana ini Imam Nawawi al-bantani mengatakan : "Di dalam kedua ayat ini ada warning bagi manusia bahwa kejahatan agama walau sedikit lebih dahsyat dari pada kejahatan dunia sekalipun banyak". ini artinya kita harus lebih banyak mohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan yang menggoda kita agar tidak taat kepada Allah.
 
Dan kita tau propaganda syetan cuma dua, yaitu :
  1. Bagaimana manusia tidak menjalankan perintah Allah.
  2. Bagaimana manusia melanggar larangan Allah.
Dengan banyak kita mengingat Allah (berdziqir) syetan sang penggodapun akan lari kebelakang. Syetan dalam surat an-Nas di sebut dengan lafal "al-khannas" yang berarti lari ke belakang saat manusia berdziqir (ingat) kepada Allah SWT.

Bencikah kita dengan syetan....? Mungkin jawabannya bukan sekedar benci, sumpah serapah dan lemparan batu, seandainya dia terlihat di hadapan kita alasannya mungkin sederhana karena dialah sang laknat yang selalu menjerumuskan orang kejurang api neraka, dia ber-efek tapi tak terlihat, dia dapat melihat kita, sementara kita tak dapat melihatnya.... curang, curang dan curang........!!!!!
 
"Seorang wali perempuan di masa dinasti Abbasiyah, Dialah tuan putri Rabi'atul Adawiyah saat di tanya,
Bencikah kamu dengan syetan........? Dengan enteng sang putri Waliyatullah menjawab
"Rasa cintaku kepada Allah tidak meninggalkan ruang kosong untuk membenci syetan"

Hebat, hebat dan hebat Dia tak sempat membenci syetan karena asyik bercinta dengan Tuhan
sementara kita terkadang tak sempat bercinta dengan Tuhan karena asyik bercumbu dengan syetan"
 
Ada Sepuluh Golongan Manusia Yang Menjadi Kekasih Iblis
 
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata :
"Pada suatu hari Nabi Saw bertanya kepada iblis terlaknat : "Berapa kekasih anda dari umatku..? iblis menjawab : 'Ada sepuluh golongan' yaitu :
  1. Imam (pemimpin) yang menyeleweng.
  2. Orang yang sombong.
  3. Orang kaya yang tidak peduli dari mana di peroleh kekayaannya dan kemana ia akan membelanjakan hartanya.
  4. Orang alim yang mendukung (menyatakan benar) terhadap penyelewengan penguasa.
  5. Pedagang yang curang.
  6. Penimbun makanan pokok.
  7. Orang yang berbuat zinah.
  8. Pemakan riba.
  9. Orang kikir yang tidak peduli dari mana ia peroleh hartanya dan-
  10. Peminum khamar yang mabuk karenanya. 
Itulah gambaran sepuluh golongan manusia yang menjadi kekasih iblis. insya Allah di lain sesi penulis akan membahas lebih detail tentang sepuluh golongan manusia yang menjadi kekasih Allah. Demikian kami akhiri semoga kita dapat mengambil pelajaran dari uraian diatas wabil khusus penulis dan khususnya pembaca yang di rahmati Allah SWT Aamiin semoga bermanfaat.....

Sumber : Secangkir Kopi Santri Karya Muhammad Yusuf Hidayat - Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh Nawawi Al-Bantani
 






 




Share:

Menyayangi Orang Yang Benci

Disudut pasar madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan mendekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan di pengaruhinya". namun setiap pagi Rasulullah Saw mendatanginya dengan membawa makanan, dan beliau tanpa berucap sepatah kata pun beliau menyuap kan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah yang setiap hari di caci makinya. Rasulullah Saw melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah Saw drastis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. suatu hari sahabat terdekat Nabi Saw yakni Abu Bakar ra berkunjung ke rumah anaknya Aisyah ra  yang tidak lain merupakan istri Rasulullah Saw dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku kerjakan..? Aisyah ra menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja", apakah itu..? tanya Abu Bakar ra, "Setiap pagi Rasulullah  Saw selalu pergi keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah ra.

Keesokan harinya Abu Bakar ra pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk di berikan kepada pengemis itu lalu memberikan makanan kepadanya. ketika Abu Bakar ra mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik , "Siapakah anda..? Abu Bakar ra menjawab, "Aku orang yang biasa." "Bukan ! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", bantah si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu di haluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan kepadaku", Pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar ra tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. ia adalah Rasulullah Saw". Seketika itu juga pengemis itu menangis mendengar penjelasan Abu Bakar ra, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian..? selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....

Pengemis buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra dan saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Para pembaca yang budiman, budi pekerti agung kiranya patut kita contoh dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian dimanifestasikan, di anatara nilau luhur yang tertuang pada kisah tersebut di atas adalah menyayangi orang yang membenci kita dengan setulus hati. Ahsanul Akhlaq semulia-mulianya akhlaq yang di miliki Rasulullah Saw. kita selaku muslim harus berupaya keras bisa mencontoh hal yang tertuang dalam kisah tersebut.
 مَنْ لَا يَرْحَرْمِنَّسَا لَا يَرْحَمْحُ اللَّهَ
Artinya : "Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya" (Hr. Thurmudzi)

Semoga bermanfaat.....

 



Share:

Adab Sopan Santun Hubungan Dengan Masyarakat

Dalam pergaulan sehari-hari anda pasti tentunya akan menemukan berbagai jenis manusia pada umumnya dan beragam pula sikap dan perilakunya. tentu anda harus bergaul dengan mereka, dengan pergaulan yang baik sehingga selamatlah anda dan selamat pula agama anda. sehingga tidak mendatangkan kecelakaan / kerugian di akherat kelak.

Ada tiga golongan manusia dalam pergaulan anda, yaitu :
  1. Teman-sahabat-saudara (yang di sebut dengan ashdiqa)
  2. Kenalan, teman yang sudah anda kenal sejak lama dan
  3. Orang umum yang belum banyak anda kenal (majaahiil)
Jika anda bergaul atau sedang Nobar dengan orang awam / umum / masyarakat yang belum banyak kita kenal, maka anda harus mempunyai beberapa etika / adab sopan santun dan caranya perhatikan kutipan di bawah ini :
  • Jangan ikut campur urusan dan pembicaraan mereka.
  • Jangan banyak ikut campur mendengarkan pembicaraan mereka yang tidak berguna, lebih baik anda menghindari.
  • Usahakan tidak banyak bertemu dengan mereka, sebab anda belum banyak mengenal watak, istiadat dan perilaku mereka.
  • Perkataan-perkataan mereka tidak usah terlalu di perhatikan, tetapi tanggapilah dengan sekedarnya / ala kadarnya dengan sopan.
  • Jauhilah dari perbuatan mereka yang salah / menyimpang dari jalan yang benar, dan ajaklah menuju kepada kebaikan jika memungkinkan.
Dan jika anda bergaul atau bersahabat dengan seorang yang sudah menjadi sahabat anda (teman sejatimu) maka perhatikanlah dua hal berikut :

PERTAMA :
Sebelum anda mengikat dan menjalin tali persahabatan maka perhatikanlah beberapa syarat bergaul atau nobar. sebab tidak semua orang itu dapat di jadikan teman sahabat atau saudara. oleh sebab itu pilihlah orang yang patut / layak bisa di jadikan sahabat secara islam. mengingat sabda Nabi Saw :
اَلْمَرْءُعَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْجُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Artinya : 'Seseorang bagi agama adalah kawannya, maka lihatlah siapa kawannya itu".

Jika anda mencari sahabat atau saudara yang dapat kamu ajak untuk memikirkan (memperdulikan) agama maupun dunia, maka pilihlah teman degan kreteria sebagai berikut :
  • Carilah teman /  sahabat itu yang berakal dan pandai. jangan berteman dengan dengan orang yang tolol, sebab sebaik-baiknya orang yang bodoh itu sekalipun berbuat baik kepadamu nanti bisa membawa celaka (karena kebodohannya). sebab ada pepatah yang mengatakan : "Musuh yang pandai itu lebih baik dari pada sahabat yang bodoh. 
Berkatalah Ali bin Abi Thalib ra :
"Sahabat orang yang bodoh, jauhkan darimu, jauhi dia.
banyak orang bijak celaka karenanya.
Seseorang dinilai ketika dalam kebersamaan bagaikan sendal ada kiri ada kanan ketika di satukan.
Menilai hati apabila sudah saling jumpa".
  • Carilah sahabat yang baik akhlaknya, jangan berkawan dengan yang akhlak nya buruk, yaitu orang yang tidak mampu menahan amarah dan nafsunya. dengarlah nasehat Syekh Alqomah Al-Atharidi ketika hendak  wafat kepada anaknya :
"Wahai anakku, kalau engkau mencari sahabat maka carilah : yang bila kamu membantunya, ia tau berterimakasih, jika menemaninya maka ia berbuat baik kepadamu, jika kamu dalam kesulitan maka ia membantumu"
"Carilah kawan yang apabila kamu memberinya sesuatu, ia tau membalas, apabila kamu mempunyai aib maka ia dapat merahasiakannya. Carilah kawan yang apabila kamu berbicara kepadanya, maka ia mendengarkan dan memperhatikannya, jika kamu sibuk dalam kerepotan maka ia datang membantu, dan jika kalian berbeda pendapat maka ia mau bermusyawarah"
Sahabat Ali bin Abi Thalib ra berkata lagi :
"Kawan sejati ialah yang bersamamu di saat suka ataupun duka.
Mau bersusah payah hanya karena ingin membantumu.
Mau membelamu disaat keadanmu sulit dan terjepit.
Rela berkorban karena kamu membutuhkannya".
  • Carilah kawan yang soleh, jangan berkawan dengan orang fasik atau orang yang selalu berbuat dosa besar. sebab orang yang tidak takut kepada Allah itu sungguh-sungguh tidak akan bisa di percaya. dia sangat suka berbalik lidah hanya karena masalah yang sepele. dia akrab denganmu di saat mengharapkan sesuatu darimu, tetapi balik menggunjing dan memfitnahmu di saat ia kecewa karena kemauannya tidak kamu turuti. Firman Allah SWT dalam surat Kahfi ayat 28 :
وَلَاتُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ زِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ اَمْرُهُ فُرُطً. الكهف
 Artinya : "Janganlah kamu ikuti (turut) orang yang hatinya lupa dziqir kepada-Ku, bahkan selalu mengikuti hawa nafsunya dan semua urusannya itu sia-sia belaka"
Peliharalah dirimu dari bersahabat dengan orang yang demikian itu, karena bila anda  terlalu sering melihat kemaksiatan dan kefasikan, maka akan menimbulkan hilangnya kebencianmu kepada kemaksiatan dan kefasikan itu. dan anda akan menganggap bahwa perbuatan maksiat itu merupakan hal yang biasa. sungguh itu semua akan menyeretmu perlahan-lahan ke arah perbuatan dosa dan kejahatan. misalnya saja anda terlalu sering menyaksikan orang yang memakai cincicn emas atau baju sutra oleh seorang laki-laki. karena terlalu seringnya anda melihatnya, maka anda sudah tidak menganggap bahwa itu di haramkan bagi kaum laki-laki.
  • Carilah kawan / teman yang tidak terlalu cinta kepada dunia, sebab cinta dunia itu adalah racun yang sangat berbahaya. dia akan cepat mempengaruhimu dan pengaruh itu sedikit demi sedikit akan membuatmu tergila-gila terhadap dunia, dan membawamu lupa kepada Tuhan. sifat dan kebiasaan dalam pergaulan itu sangatlah kuat pengaruhnya. begitu pula kalau anda bergaul dengan orang zuhud, maka segera anda akan terpengaruh dengan orang zuhud. dan inilah teman / sahabat yang baik, maka carilah teman / sahabat orang-orang yang zuhud.
  • Carilah sahabat / kawan yang jujur, janganlah anda bersahabat dengan pendusta. sebab bergaul dengan pendusta pasti akan tertipu. pendusta itu ibarat fatamorgana, dari jauh kelihatannya indah, tetapi apabila di dekati jelek. 
Jika anda tidak bisa mendapatkan kawan dengan sifat-sifat  (kriteria) yang tersebut di atas, maka lakukanlah dengan dua hal berikut :
  1. Berusahalah menyendiri (uzlah) sebab dengan begitu anda bisa selamat dari segala pengaruh dalam pergaulan atau nobar.
  2. Atau bergaullah dengan mereka sekedarnya saja. bergaul yang sifatnya hanya untuk memenuhi sopan santun, tetapi anda harus bisa membatasi diri jangan sampai turut serta dalam segala perbuatan dan aktivitasnya. 
Jika kedua hal tersebut anda lakukan, maka pastilah anda terhindar dari bahaya, kecelakaan dunia serta kerugian akherat.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sahabat itu ada tiga macam katagori yaitu :
  1. Sahabat untuk urusan akherat, maksudnya pergaulannya di tunjukan untuk menambah ketakwaan kepada Allah.
  2. Sahabat untuk urusan dunia, yang tujuannya untuk mendatangkan keuntungan dunia. maka bersikap baiklah anda agar anda selamat dari pengaruhnya.
  3. Sahabat yang di sebabkan karea kenal atau jumpa, maka peliharalah dan jagalah dirimu dari kejahatn, fitnah dan tipu dayanya.
Dan perlu di ketahui juga, bahwa manusia itu ada tiga macam (type), diantaranya ialah :
  • Orang yang di umpamakan sebagai kebutuhan pokok pangan. orang yang demikian ini sangat kita butuhkan.
  • Orang yang di umpamakan sebagai obat. orang yang semacam ini hanya kita butuhkan sewaktu kita sakit saja, dan 
  • Orang yang di umpamakan sebagai penyakit. orang semacam ini sama sekali tidak di perlukan orang, bahkan sangat di takuti dan di hindari. namun pada suatu saat orang bisa saja terkena atau terjangkit (terserang) penyakit, karena orang ketiga ini tidak bisa di ambil manfaatnya, maka jauhilah mereka ini.
Ketahuilah bahwa orang yang beruntung itu adalah orang yang mau mendengarkan nasihat baik semacam muk'min. dan orang muk'min itu merupakan cermin bagi orang muk'min lainnya.

Nabi Isa as pernah di tanya oleh seseorang ; "Siapakah orang yang mengajarkan sopan santun kepada anda..? Nabi Isa as menjawab ; "tidak ada yang mengajariku. hanya saja karena aku melihat orang bodoh karena kebodohannya, maka aku menjauhinya.

Benar apa yang di katakan Nabi Isa as. itu, kalau seseorang itu mau dan suka meninggalkan perbuatan yang tidak di sukai orang, maka tentulah adab budi pekertinya, sopan santunnya menjadi baik, walaupun tanpa ada guru yang mendidiknya.
KEDUA : 

Memegang teguh dan setiap hak seorang sahabat. siapa saja yang bersahabat maka ia harus memegang dan menghargai bak sahabatnya terlebih dahulu. jangan menuntut hak kita sendiri sebab hak dan kewajiban satu dengan yang lainnya haruslah seimbang. (antara hak dan kewajiban harus di kerjakan secara seimbang. jangan menuntut hak sebelum kita melaksanakan kewajiban)

Nabi Muhammad Saw menggambarkan : "Dua orang yang bersahabat itu bagaikan kedua belah tangan, yang satu membasuh yang lainnya".

Diceritakan pula bahwa Rosulullah Saw pernah mengambil dua buah kayu siwak dari hutan, yang satu lurus dan yang satunya bengkok. maka bertanyalah sahabat itu, Ya Rosulullah, kenapa yang lurus tuan berikan kepadaku, sedang tuan memilih yang bengkok...? bukankah lebih bagus yang lurus..? Rosulullah Saw menjawab : "Siapa saja yang menjalin persahabatan walaupun hanya sebentar pasti nanti akan di tanya apakah mereka menetapi (menunaikan) hak-hak Allah dan apakah mereka juga menetapi hak-hak sahabatnya.
Dan beliau tambah lagi dalam hadits yang lain ; "Dua orang yang bersahabat itu mana yang lebih cinta dan kasih terhadap sahabatnya itulah yang di cintai oleh Allah.
Selanjutnya adab etika sopan santun bersahabat / berteman antara lain :
  1. Memilihkan yang terbaik untuk teman / sahabat. jika anda mau memberi maka berilah yang terbaik, kalaupun tidak ada maka berikan kelebihan dari kebutuhanmu, walaupun sedikit karena kawanmu itu membutuhkan.
  2. Bila sahabat itu berada dalam kesulitan atau kesibukan, maka segeralah memberikan bantuan dan pertolongan, sekalipun tidak di minta.
  3. Menutup aib / cacat dan menyembunyikannya rahasia kawan serta tidak akan menyebarkan.
  4. Mendatangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap kawan, memperhatikan kawan apabila bercakap-cakap dan tidak berbantah.
  5. Panggilah ia dengan sebutan (panggilan) yang ia sukai, pujilah perbuatan baiknya yang sudah ketahui oleh orang umum. syukurilah atas kebaikannya. bila ada orang yang berniat jahat kepadanya, maka segahlah atau hindarkanlah sebagaimana anda menyelamatkan diri anda sendiri dari suatu marabahaya itu.
  6. Bila ada kekeliruan, maka saling maafkanlah dan luruskanlah. jangan saling mencela dan mencaci.
  7. Saling do'a mendo'akan dalam kebaikan, baik ia masih hidup ataupun sesudah matinya.
  8. Jika dia sudah mati, maka teruskanlah (lanjutkan hubungan persahabatan itu) dengan keluarga dan kerabatnya, muliakanlah ia, bantulah ia. jika ada kesusahan maka hiburlah dengan baik, jika ia berada dalam suka maka turutlah anda bersuka. Tampakkan batinmu seperti apa yang tampak pada lahirmu.
  9. Apabila anda berjumpa, berilah sampaikan lah salam, apabila sedang berkumpul maka buatlah hatinya riang / senang, dan apabila berpisah maka hormatilah dan do'akanlah dia.
  10. Jangan anda rusak / putuskan hubungan persahabatan karena hal-hal sepele, selesaikanlah semua persoalan dengan penuh cinta dan kasih.
Dari sekian keterangan dan uraian di atas, dapatlah di mengerti bahwa seseorang yang bersahabat itu harus saling menghargai hak dan kewajibannya. Cintailah saudaramu sebagaimana anda mencintai diri anda sendiri. jika anda tidak berbuat demikian, maka persahabatan itu akan di landasi kemunafikan yang pastinya akan membuat celaka dunia dan akherat.

Demikian beberapa adab etika sopan santun atau tatakrama bersahabat masyarakat umum yang belum di kenal (mujaahilun) dan terhadap teman yang perlu di pahami dan di ketahui bersama. akhir kalam wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh. baca juga : https://maknaibadah.blogspot.co.id/2015/07/adab-sopan-santun-hubungan-dengan-allah.html

Sumber : Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali

Semoga bermanfaat.....
   




 

Share:


jadwal-sholat