"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Sabtu, 09 September 2017

Adab Sopan Santun Hubungan Dengan Masyarakat

Dalam pergaulan sehari-hari anda pasti tentunya akan menemukan berbagai jenis manusia pada umumnya dan beragam pula sikap dan perilakunya. tentu anda harus bergaul dengan mereka, dengan pergaulan yang baik sehingga selamatlah anda dan selamat pula agama anda. sehingga tidak mendatangkan kecelakaan / kerugian di akherat kelak.

Ada tiga golongan manusia dalam pergaulan anda, yaitu :
  1. Teman-sahabat-saudara (yang di sebut dengan ashdiqa)
  2. Kenalan, teman yang sudah anda kenal sejak lama dan
  3. Orang umum yang belum banyak anda kenal (majaahiil)
Jika anda bergaul atau sedang Nobar dengan orang awam / umum / masyarakat yang belum banyak kita kenal, maka anda harus mempunyai beberapa etika / adab sopan santun dan caranya perhatikan kutipan di bawah ini :
  • Jangan ikut campur urusan dan pembicaraan mereka.
  • Jangan banyak ikut campur mendengarkan pembicaraan mereka yang tidak berguna, lebih baik anda menghindari.
  • Usahakan tidak banyak bertemu dengan mereka, sebab anda belum banyak mengenal watak, istiadat dan perilaku mereka.
  • Perkataan-perkataan mereka tidak usah terlalu di perhatikan, tetapi tanggapilah dengan sekedarnya / ala kadarnya dengan sopan.
  • Jauhilah dari perbuatan mereka yang salah / menyimpang dari jalan yang benar, dan ajaklah menuju kepada kebaikan jika memungkinkan.
Dan jika anda bergaul atau bersahabat dengan seorang yang sudah menjadi sahabat anda (teman sejatimu) maka perhatikanlah dua hal berikut :

PERTAMA :
Sebelum anda mengikat dan menjalin tali persahabatan maka perhatikanlah beberapa syarat bergaul atau nobar. sebab tidak semua orang itu dapat di jadikan teman sahabat atau saudara. oleh sebab itu pilihlah orang yang patut / layak bisa di jadikan sahabat secara islam. mengingat sabda Nabi Saw :
اَلْمَرْءُعَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْجُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Artinya : 'Seseorang bagi agama adalah kawannya, maka lihatlah siapa kawannya itu".

Jika anda mencari sahabat atau saudara yang dapat kamu ajak untuk memikirkan (memperdulikan) agama maupun dunia, maka pilihlah teman degan kreteria sebagai berikut :
  • Carilah teman /  sahabat itu yang berakal dan pandai. jangan berteman dengan dengan orang yang tolol, sebab sebaik-baiknya orang yang bodoh itu sekalipun berbuat baik kepadamu nanti bisa membawa celaka (karena kebodohannya). sebab ada pepatah yang mengatakan : "Musuh yang pandai itu lebih baik dari pada sahabat yang bodoh. 
Berkatalah Ali bin Abi Thalib ra :
"Sahabat orang yang bodoh, jauhkan darimu, jauhi dia.
banyak orang bijak celaka karenanya.
Seseorang dinilai ketika dalam kebersamaan bagaikan sendal ada kiri ada kanan ketika di satukan.
Menilai hati apabila sudah saling jumpa".
  • Carilah sahabat yang baik akhlaknya, jangan berkawan dengan yang akhlak nya buruk, yaitu orang yang tidak mampu menahan amarah dan nafsunya. dengarlah nasehat Syekh Alqomah Al-Atharidi ketika hendak  wafat kepada anaknya :
"Wahai anakku, kalau engkau mencari sahabat maka carilah : yang bila kamu membantunya, ia tau berterimakasih, jika menemaninya maka ia berbuat baik kepadamu, jika kamu dalam kesulitan maka ia membantumu"
"Carilah kawan yang apabila kamu memberinya sesuatu, ia tau membalas, apabila kamu mempunyai aib maka ia dapat merahasiakannya. Carilah kawan yang apabila kamu berbicara kepadanya, maka ia mendengarkan dan memperhatikannya, jika kamu sibuk dalam kerepotan maka ia datang membantu, dan jika kalian berbeda pendapat maka ia mau bermusyawarah"
Sahabat Ali bin Abi Thalib ra berkata lagi :
"Kawan sejati ialah yang bersamamu di saat suka ataupun duka.
Mau bersusah payah hanya karena ingin membantumu.
Mau membelamu disaat keadanmu sulit dan terjepit.
Rela berkorban karena kamu membutuhkannya".
  • Carilah kawan yang soleh, jangan berkawan dengan orang fasik atau orang yang selalu berbuat dosa besar. sebab orang yang tidak takut kepada Allah itu sungguh-sungguh tidak akan bisa di percaya. dia sangat suka berbalik lidah hanya karena masalah yang sepele. dia akrab denganmu di saat mengharapkan sesuatu darimu, tetapi balik menggunjing dan memfitnahmu di saat ia kecewa karena kemauannya tidak kamu turuti. Firman Allah SWT dalam surat Kahfi ayat 28 :
وَلَاتُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ زِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ اَمْرُهُ فُرُطً. الكهف
 Artinya : "Janganlah kamu ikuti (turut) orang yang hatinya lupa dziqir kepada-Ku, bahkan selalu mengikuti hawa nafsunya dan semua urusannya itu sia-sia belaka"
Peliharalah dirimu dari bersahabat dengan orang yang demikian itu, karena bila anda  terlalu sering melihat kemaksiatan dan kefasikan, maka akan menimbulkan hilangnya kebencianmu kepada kemaksiatan dan kefasikan itu. dan anda akan menganggap bahwa perbuatan maksiat itu merupakan hal yang biasa. sungguh itu semua akan menyeretmu perlahan-lahan ke arah perbuatan dosa dan kejahatan. misalnya saja anda terlalu sering menyaksikan orang yang memakai cincicn emas atau baju sutra oleh seorang laki-laki. karena terlalu seringnya anda melihatnya, maka anda sudah tidak menganggap bahwa itu di haramkan bagi kaum laki-laki.
  • Carilah kawan / teman yang tidak terlalu cinta kepada dunia, sebab cinta dunia itu adalah racun yang sangat berbahaya. dia akan cepat mempengaruhimu dan pengaruh itu sedikit demi sedikit akan membuatmu tergila-gila terhadap dunia, dan membawamu lupa kepada Tuhan. sifat dan kebiasaan dalam pergaulan itu sangatlah kuat pengaruhnya. begitu pula kalau anda bergaul dengan orang zuhud, maka segera anda akan terpengaruh dengan orang zuhud. dan inilah teman / sahabat yang baik, maka carilah teman / sahabat orang-orang yang zuhud.
  • Carilah sahabat / kawan yang jujur, janganlah anda bersahabat dengan pendusta. sebab bergaul dengan pendusta pasti akan tertipu. pendusta itu ibarat fatamorgana, dari jauh kelihatannya indah, tetapi apabila di dekati jelek. 
Jika anda tidak bisa mendapatkan kawan dengan sifat-sifat  (kriteria) yang tersebut di atas, maka lakukanlah dengan dua hal berikut :
  1. Berusahalah menyendiri (uzlah) sebab dengan begitu anda bisa selamat dari segala pengaruh dalam pergaulan atau nobar.
  2. Atau bergaullah dengan mereka sekedarnya saja. bergaul yang sifatnya hanya untuk memenuhi sopan santun, tetapi anda harus bisa membatasi diri jangan sampai turut serta dalam segala perbuatan dan aktivitasnya. 
Jika kedua hal tersebut anda lakukan, maka pastilah anda terhindar dari bahaya, kecelakaan dunia serta kerugian akherat.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sahabat itu ada tiga macam katagori yaitu :
  1. Sahabat untuk urusan akherat, maksudnya pergaulannya di tunjukan untuk menambah ketakwaan kepada Allah.
  2. Sahabat untuk urusan dunia, yang tujuannya untuk mendatangkan keuntungan dunia. maka bersikap baiklah anda agar anda selamat dari pengaruhnya.
  3. Sahabat yang di sebabkan karea kenal atau jumpa, maka peliharalah dan jagalah dirimu dari kejahatn, fitnah dan tipu dayanya.
Dan perlu di ketahui juga, bahwa manusia itu ada tiga macam (type), diantaranya ialah :
  • Orang yang di umpamakan sebagai kebutuhan pokok pangan. orang yang demikian ini sangat kita butuhkan.
  • Orang yang di umpamakan sebagai obat. orang yang semacam ini hanya kita butuhkan sewaktu kita sakit saja, dan 
  • Orang yang di umpamakan sebagai penyakit. orang semacam ini sama sekali tidak di perlukan orang, bahkan sangat di takuti dan di hindari. namun pada suatu saat orang bisa saja terkena atau terjangkit (terserang) penyakit, karena orang ketiga ini tidak bisa di ambil manfaatnya, maka jauhilah mereka ini.
Ketahuilah bahwa orang yang beruntung itu adalah orang yang mau mendengarkan nasihat baik semacam muk'min. dan orang muk'min itu merupakan cermin bagi orang muk'min lainnya.

Nabi Isa as pernah di tanya oleh seseorang ; "Siapakah orang yang mengajarkan sopan santun kepada anda..? Nabi Isa as menjawab ; "tidak ada yang mengajariku. hanya saja karena aku melihat orang bodoh karena kebodohannya, maka aku menjauhinya.

Benar apa yang di katakan Nabi Isa as. itu, kalau seseorang itu mau dan suka meninggalkan perbuatan yang tidak di sukai orang, maka tentulah adab budi pekertinya, sopan santunnya menjadi baik, walaupun tanpa ada guru yang mendidiknya.
KEDUA : 

Memegang teguh dan setiap hak seorang sahabat. siapa saja yang bersahabat maka ia harus memegang dan menghargai bak sahabatnya terlebih dahulu. jangan menuntut hak kita sendiri sebab hak dan kewajiban satu dengan yang lainnya haruslah seimbang. (antara hak dan kewajiban harus di kerjakan secara seimbang. jangan menuntut hak sebelum kita melaksanakan kewajiban)

Nabi Muhammad Saw menggambarkan : "Dua orang yang bersahabat itu bagaikan kedua belah tangan, yang satu membasuh yang lainnya".

Diceritakan pula bahwa Rosulullah Saw pernah mengambil dua buah kayu siwak dari hutan, yang satu lurus dan yang satunya bengkok. maka bertanyalah sahabat itu, Ya Rosulullah, kenapa yang lurus tuan berikan kepadaku, sedang tuan memilih yang bengkok...? bukankah lebih bagus yang lurus..? Rosulullah Saw menjawab : "Siapa saja yang menjalin persahabatan walaupun hanya sebentar pasti nanti akan di tanya apakah mereka menetapi (menunaikan) hak-hak Allah dan apakah mereka juga menetapi hak-hak sahabatnya.
Dan beliau tambah lagi dalam hadits yang lain ; "Dua orang yang bersahabat itu mana yang lebih cinta dan kasih terhadap sahabatnya itulah yang di cintai oleh Allah.
Selanjutnya adab etika sopan santun bersahabat / berteman antara lain :
  1. Memilihkan yang terbaik untuk teman / sahabat. jika anda mau memberi maka berilah yang terbaik, kalaupun tidak ada maka berikan kelebihan dari kebutuhanmu, walaupun sedikit karena kawanmu itu membutuhkan.
  2. Bila sahabat itu berada dalam kesulitan atau kesibukan, maka segeralah memberikan bantuan dan pertolongan, sekalipun tidak di minta.
  3. Menutup aib / cacat dan menyembunyikannya rahasia kawan serta tidak akan menyebarkan.
  4. Mendatangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap kawan, memperhatikan kawan apabila bercakap-cakap dan tidak berbantah.
  5. Panggilah ia dengan sebutan (panggilan) yang ia sukai, pujilah perbuatan baiknya yang sudah ketahui oleh orang umum. syukurilah atas kebaikannya. bila ada orang yang berniat jahat kepadanya, maka segahlah atau hindarkanlah sebagaimana anda menyelamatkan diri anda sendiri dari suatu marabahaya itu.
  6. Bila ada kekeliruan, maka saling maafkanlah dan luruskanlah. jangan saling mencela dan mencaci.
  7. Saling do'a mendo'akan dalam kebaikan, baik ia masih hidup ataupun sesudah matinya.
  8. Jika dia sudah mati, maka teruskanlah (lanjutkan hubungan persahabatan itu) dengan keluarga dan kerabatnya, muliakanlah ia, bantulah ia. jika ada kesusahan maka hiburlah dengan baik, jika ia berada dalam suka maka turutlah anda bersuka. Tampakkan batinmu seperti apa yang tampak pada lahirmu.
  9. Apabila anda berjumpa, berilah sampaikan lah salam, apabila sedang berkumpul maka buatlah hatinya riang / senang, dan apabila berpisah maka hormatilah dan do'akanlah dia.
  10. Jangan anda rusak / putuskan hubungan persahabatan karena hal-hal sepele, selesaikanlah semua persoalan dengan penuh cinta dan kasih.
Dari sekian keterangan dan uraian di atas, dapatlah di mengerti bahwa seseorang yang bersahabat itu harus saling menghargai hak dan kewajibannya. Cintailah saudaramu sebagaimana anda mencintai diri anda sendiri. jika anda tidak berbuat demikian, maka persahabatan itu akan di landasi kemunafikan yang pastinya akan membuat celaka dunia dan akherat.

Demikian beberapa adab etika sopan santun atau tatakrama bersahabat masyarakat umum yang belum di kenal (mujaahilun) dan terhadap teman yang perlu di pahami dan di ketahui bersama. akhir kalam wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh. baca juga : https://maknaibadah.blogspot.co.id/2015/07/adab-sopan-santun-hubungan-dengan-allah.html

Sumber : Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali

Semoga bermanfaat.....
   




 

Share:

0 komentar:


jadwal-sholat