"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Selasa, 28 Juli 2015

Hakikat Syukur

Ada seorang raja yang terkenal baik hati pada rakyatnya. suatu ketika dia memanggil tiga rakyatnya dan membagikan seekor kuda kepada masing-masing mereka. kebaikan sang raja pun rupanya menimbulkan tiga kesan yang berbeda :
  • Rakyat yang pertama, hanya cukup gembira mendapat hadiah kuda dari sang raja bahkan baginya sama sekali tidak ada perbedaan seumpama kuda tersebut diperoleh dari hutan belantara, sebab baginya adalah kuda mau dapat dari raja atau dapat dari hutan sama saja.
 
  • Rakyat yang kedua, bukan sekedar gembira, ucapan terimakasih pun keluar dari mulutnya, baginya dia bukan sekedar raja dengan mahkota di kepala. rakyat ini demikian bahagia betapa rajanya begitu perhatian kepada dirinya.
 
  • Rakyat yang ketiga, berkesan melebihi rakyat yang pertama dan yang kedua, dia gembira karena mendapatkan hadiah kuda, ucapan terimakasih, baginya raja itu bukan sekedar orang yang bermahkota di kepala, penuh perhatian pada rakyat bahkan kuda tersebut dijadikan sebagai media untuk lebih mendekatkan dirinya pada raja, dan saking dekatnya suatu ketika raja menawarkan sesuatu kepada dirinya "Kamu mau menjadi menteri tapi tidak dekat denganku atau kepengen selalu dekat denganku walau tetap menjadi rakyat biasa". Dengan lantang dia menjawab : ingin selalu dekat denganmu walau tidak jadi menteri ".
Rakyat pertama tidak termasuk dalam katagori Syukur, rakyat kedua masuk katagori syukur sedangkan rakyat yang ketiga inilah yang dikenal dengan syukur betulan alias Hakikat syukur.
 
Demikian Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali dalam sebuah ilustrasinya.
 
Sumber : (Muhammad Yusuf Hidayat)
Kitab Syarah Hikam, oleh Muhammad Ibrahim.

Share:

0 komentar:


jadwal-sholat