"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Minggu, 19 Juli 2015

Tingkatan Manusia Dalam Beragama

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang hamba Allah dalam tingkatan beragamanya itu dapat digolongkan menjadi tiga (3) tingkatan : diantaranya yaitu :
  • Golongan Salimun (yang selamat), yaitu: orang-orang yang mengerjakan perkara-perkara yang fardhu saja dan meninggalkan perkara-perkara yang dilarang.
  • Golongan Raabihun (yanga beruntung), yaitu, orang-orang yang taat mengerjakan amalan-amalan fardhu, meninggalkan yang dilarang serta mengerjakan amalan-amalan sunah.
  • Golongan Khasirun (yang merugi), yaitu, orang-orang yang mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban agamanya.
Maka apabila tidak bisa menjadi golongan orang-orang yang beruntung, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi golongan orang-orang yang selamat, kemudian berhati-hatilah jangan sampai terjerumus kedalam golongan orang-orang yang merugi dan celaka.

Dan selanjutnya berhubungan dengan pergaulan sesama manusia (manusia dengan manusia), mereka itu dapat di bagi atau di katagorikan menjadi tiga macam : antara lain...!
  • Orang perilakunya seperti para malaikat mulia (Al-Kirom), yaitu orang yang banyak berbuat untuk kepentingan orang lain, membantu dan menolong kesusahan orang lain. kedudukan orang macam ini sangat mulia, karena amalnya didasari keikhlasan dan jasanya sudah banyak.
  • Orang yang perilakunya seperti binatang (Al-Bahaim) atau seperti batu, mereka ini tidak menguntungkan tidak pula menghasilkan kebaikan terhadap sesama manusia dan apalagi untuk dirinya sendiri. tetapi manusia yang masuk dalam katagori ini juga tidak mengerjakan keburukan.
  • Orang yang perilakunya seperti kalajengking (Al-Aqorib), yaitu orang yang kelakuanya sama dengan binatang berbisa atau binatang buas, mereka ini tidak bisa di harapkan kebaikanya bahkan selalu di khawatirkan dan di takutkan akan menimbulkan kejahatan. 
Jika manusia tidak bisa menempati tingkat/derajat golongan Al-Kirom (golongan mulia), setidaknya berhati-hatilah terhadap golongan yang kedua ini (Al-Bahaim), yaitu bisa di bilang golongan yang apatis, mereka ini seperti makhluk yang tidak bernyawa dalam arti kata jasad tanpa ruh. Dan semoga kita juga dapat mencegah jangan sampai masuk kedalam katagori yang ketiga, yaitu golongan (Al-Aqorib) kalajengking ular dan binatang buas yang sering menimbulkan bahaya dan mencelakakan orang lain.

Pun jua jika manusia merasa puas dan suka tidak menjadi golongan A'la 'illiyin (yang luhur dan terhormat), maka jagalah dari golongan yang ke tiga asfala-safilin (yang paling rendah derajatnya), Dan mengenai golongan yang kedua, mungkin manusia lebih merasa aman dan selamat, tidak beruntung dan tidak pula merugi, akan tetapi hendaklah manusia itu berusaha hari demi hari jangan sampai terpengaruh apa-apa kecuali untuk mengerjakan hal-hal yang dapat mendatangkan kemanfaatan untuk akherat atau untuk penghidupan duniawi. Dengan bekal penghidupan dunia itu selalu memohon kapada Allah agar dapat cenderung kepada kepentingan akherat.

Apabila manusia merasa lemah (tidak mampu) menjaga agama, disebabkan karena pengaruh pergaulan manusia, maka sebaiknya melakukan Uzlah (mengasingkan diri dari makhluk, menyendiri, atau bisa juga disebut khalwat). karena dengan Uzlah dan bersunyi-sunyi itu lebih baik dan akan membawa keselamatan serta ketenangan.

Dan jikalau, seandainya dalam melakukan Uzlah (mengasingkan diri) itu merasa was-was maka syetan membujuk dan membisiki mengajak kepada kesesatan dan mengajak kepada perbuatan yang tidak di ridhoi Allah Swt. seperti apa yang disebutkan dalam Al-qur'an :
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلاَ كشِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُ تَعْقِلُونَ
 "Sungguh setan telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian. maka apakah kalian tidak memikirkan" (Qs.Yasin [36] : 62)

dan manusia itu sendiri pun tidak mampu untuk menahan serangan (godaan) syetan maka segeralah mengerjakan ibadah, dziqir dan memohon perlindungan kepada Allah seperti apa yang pernah disabdakan kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw dalam sebuah hadist :"Barangsiapa yang memohon perlindungan kepada Allah sekali, niscaya Allah akan melindunginya pada hari itu". serta senantiasa memantau keadaan diri, seperti yang di firmankan Allah Swt dalam sebuah hadist Qudsi :

Artinya : "Wahai hamba-hamba-Ku,setan itu sangat jauh dari-Ku, sedang kamu sangat dekat dari-Ku. Perbaikilah adab untuk senantiasa mengawasi dan memantau keadaanmu sehingga setan tidak dapat mencapai dirimu dengan cara dan jalan apa pun".

atau mungkin lebih baik tidur saja, akan tetapi tidak akan memperoleh apa-apa juga tidak menghasilkan apa-apa, tetapi selamat. dengan tidur berarti telah mengosongkan jiwa sehingga dapat di ibaratkan seperti batu yang diam tak bernyawa (tidak bergerak). Wallahu A'lam.

Semoga kita semua wabil khusus yang membaca artikel ini mendapat perlindungan Allah Swt, dari godaan dan tipu daya setan laknatullah.

(Sumber:Bidayatul Hidayah hal: 59-61)
Share:

0 komentar:


jadwal-sholat