"Lakukanlah apa yang bermanfa'at untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya"

Selasa, 28 Juli 2015

Misteri Ikhlas

Orang sering menggambarkan ikhlas sebagai lawan dari riya dengan pergi ke WC membuang hajat dan tanpa pernah menengoknya lagi. Walau gambaran ikhlas ini terkesan konyol tapi demikian kira-kira ikhlas itu.

Sebagian ulama ditanya tentang ikhlas, merekapun menjawab bahwa ikhlas adalah seseorang menyembunyikan kebaikan-kebaikan sebagaimana ia menyembunyikan keburukan-keburukanya. sebagian ulama lain ditanya tentang puncak keikhlasan, dan dijawab bahwa ia tidak suka pujian orang.

Sufyan ats-Tsauri dan sahabat-sahabatnya saat di jamu makan. sohibul bait berkata kepada istrinya, "Bawalah nampan yang pernah aku bawa pada haji keduaku." lantas saja Sufyan ats-Tsauri komentar "Lelaki ini adalah miskin, ia rusak dua hajinya dengan kelakuan ini,"

Syeikh Syarafuddin Yunus dalam Mukhtashar al-Ihya menceritakan, bahwa orang yang ikhlas dalam beramal karena Allah sekalipun dia tidak niat maka pengaruh keberkahan dan akibatnya akan nampak hingga kiamat nanti. Sebagaimana dikatakan bahwa Nabi Adam as, tatkala diturunkan ke bumi,datanglah hewan-hewan liar mengucap salam kepadanya. Nabi Adam as pun mendoakan setiap jenis binatang dengan doa yang layak buat mereka. tiba-tiba datang sekelompok kijang, Nabi Adam lantas mendoakan dan mengusap punggung mereka, saat itu juga timbullah semerbak wangi minyak kasturi (misik) pada mereka. dan ketika hewan-hewan lain mencium semerbak wangi itu, lantas saja bertanya "Dari mana ini" ?," jawabnya," kami datang ke adam as, dia mendoakan kami dan mengusap punggung kami." saat itu bergegaslah yang lain mendatangi Nabi Adam as, diapun mendoakan dan mengusap punggungnya, tapi anehnya tidak sedikitpun tercium wangi dari mereka. "Sungguh kami melakukan apa yang kalian lakukan tapi sedikitpun kami tidak mendapati apa yang kalian dapati," kata mereka. "Kalian semua melakukanya agar mendapatkan apa yang saudara-saudara kami dapatkan, sementara perbuatan mereka sama sekali tanpa bercampur keinginan mendapatkan sesuatu," jawab hewan yang lain. oleh karena itu, hingga hari kiamat berkah dari keikhlasan mereka itu nampak pada keturunanya (hingga kini misteri minyak kasturi berasal dari kijang).

Imam adz-Dzahabi meriwayatkan, "Ada seorang lelaki bertanya kepada Rosulullah Saw, ya Rosul, apa itu kesuksesan hari esok ?", Nabi Saw menjawab, :"Bahwa kau tidak berkhianat kepada Allah. "Lelaki itupun bertanya lagi, "Bagaimana kami berkhianat pada Allah ?, "Nabi Saw menjawab, "Kau beramal tidak karena Allah terhadap apa yang Allah dan Rosulnya perintahkan, takutlah kalian akan sifat riya, karena ia adalah syirik kepada Allah, dan sesungguhnya orang yang berbuat riya akan di panggil pada hari kiamat di atas kepala para makhluk dengan empat nama : 1. Ya kafir 2. Ya fajir (durjana) 3. Ya Ghodir (pengkhianat) 4. Ya Khosir (merugi), batallah amalmu, batalah pahalamu, maka tidak ada bagian bagimu pada hari ini, dan carilah pahalamu pada orang yang kau beramal karenanya hai pengkhianat."

Imam Dailami meriwayatkan, "Hindari kau campur ketaatan kepada Allah dengan menyukai pujian manusia maka nanti akan merontokan amal ibadahmu."

Nabi Saw bersabda, "Jauhilah syirik kecil !. mereka pun bartanya, "Apa itu syirik kecil itu ya Rosullullah ?, "Jawab Nabi Saw, :Dia adalah riya, Allah berfirman saat membagikan pahala kepada hambanya, "Pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kalian berbuat riya, Lihatlah apakah ada pahala pada mereka." (Hr. Imam Ahmad dengan sanad yang baik yang bersumber dari Ibnu Abas ra)

Ibnu Hibban meriwayatkan, :Sesungguhnya sesuatu yang paling aku kawatirkan atas umatku adalah syirik kepada Allah, aku tidak mengatakan bahawa kalian menyembah matahari, bulan, patung, akan tetapi amal ibadah yang tidak karena Allah dan keinginan tersembunyi.

Kata orang bijak, :Inti dari ikhlas adalah manakala dirinya sudah sanggup membuang habis berbagai perasaan ingin di anggap ini dan itu," atau katanya juga, :Berbuatlah sesuatu yang terpuji tapi jangan pernah minta di puji, dan inti dari tidak ikhlas manakala orang kerap kali menyandarkan hasil amal ibadahnya pada pujian, sanjungan, anggapan, penilaian orang, bukan berpegang pada janji Allah, "Dan celotehnya juga bahwa ciri dari tidak ikhlas antara lain adalah seringnya berkata : "Ane ikhlas, ane ikhlas."

Ikhlas memang perkara hati, tidak ada salah seorang pun dari kita yang dapat mengetahui. bahkan tetangga saya berceloteh : "Keikhlasan itu ibarat bajaj, hanya sopirnya dan Tuhan yang tau persis kemana bajaj itu akan belok.

Rosulullah Saw sendiri ketika ditanya tentang ikhlas, Beliau sejenak terdiam kemudian datanglah firman Allah (Hadist Qudsi) "Ikhlas adalah rahasia dari segala rahasi-Ku." dalam kata lain yang mengetahui orang ikhlas apa tidak hanya yang bersangkutan dan Allah."

Itu sebabnya kita tidak boleh berpraduga yang tidak-tidak pada orang yang dimata kita terlihat tidak ikhlas. boleh jadi karena sifat masa bodonya yang semakin tinggi terhadap berbagai penilaian orang dalam melakukan ibadah, dia akan semakin terlihat riya di mata kita.

Al-hasil, semakin tinggi derajat keikhlasan seseorang maka akan terlihat riya. dan hanya dirinya dan Allah yang mengetahui tentang apa yang bersemayam di hatinya.

Penyakit riya berkonotasi hanya pada persoalan ibadah, bukan pada persoalan dunia. sebagaimana di tegaskan dalam al-qur'an :"Tidaklah mereka diperintah melainkan beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan..." (Qs.al-Bainah). "Singkatnya, ketika sholat, zakat, puasa, haji dan ibadah lainya dilakukan sebatas ingin mendapatkan pujian dari orang lain. itulah riya.

Jadi kalau ada seorang pekerja di sebuah perusaahan menuntut gaji atas hasil kerjanya, kemudian si bos menuntut agar orang itu ikhlas tanpa di bayar, jelas ini adalah mempolitisir kalimat ikhlas. Demikian halnya seseorang yang ingin di puji atas sebuah karyanya seperti arsitektur yang mampu menemukan sesuatu atas sebuah prestasi dunianya, seperti prestasi olah raga dan sebagainya, maka katagori ini tidak masuk dalam bab riya, bahkan bangga sekali pun terhadap ini tidak jadi soal.

Ibnu 'Atthaillah dalam hikamnya mengatakan, "Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak sedangkan ruhnya adalah rahasia ketulusan dalam amal perbuatan itu." dan soal pemyakit jiwa yang merusak nilai ibadah ini nyaris setiap orang berbakat. untuk itu disamping membuat trik-trik lain yang pernah anda baca dan kaji dalam berbagai literatur ke Islaman, inilah salah satu trik ringan yaitu :

Biasakan sikap masa bodo alias cuek dengan segala pujian orang dan perbanyaklah sholat malam sebagai senjata pamungkasnya dan amalkan doa ini :
اللهُمَّ اِنّى عَأُذُ بِكَ أَنْ اُشْرِكَ بِكَ وَاَنَ عَلَمُ وَاَسْتَغفِرُكَ لِمَ لَ عَلَمُ
"Ya Allah, sungguh aku berlindung dengan-Mu dengan menyekutukan-Mu sedangkan aku tau, dan aku mohon ampun kepada-Mu bagi sesuatu yang aku tidak tau."(3x)

Sumber :
Irsyadul Ibad, oleh al-Malibari pada bab ikhlas
Al-Hikam oleh Ibnu Atthaillah
Al-Kabair, oleh Syamsuddin adz-Dzahabi pada bab syirik

  
Share:

0 komentar:


jadwal-sholat